Dampak PE Nol Persen, Harga TBS Mulai Naik

Dampak PE Nol Persen, Harga TBS Mulai Naik

Kadis TPHP Provinsi Bengkulu Ricky Gunawan saat diwawancarai wartawan.-(foto: asuary/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU BENGKULUEKSPRESS.COM - Setelah penetapan pungutan ekspor (PE) nol persen tanggal 15 Juli kemarin, harga tandan buah segar (TBS) sawit di Provinsi Bengkulu sudah mulai merangkak naik.

Diungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holikultura dan Perkebunan (DTHP) Provinsj Bengkulu, Ricky Gunawan, bahwa pungutan ekspor (PE) nol persen yang ditetapkan tanggal 15 Juli kemarin berdampak pada naiknya harga TBS. 

Hal itu pihaknya dapatkan dari hasil temuan timnya di beberapa daerah, saat ini harga TBS di pabrik sudah merangkak naik mendekati harga penetapan pada 19 Juli kemarin yaitu harga ambang batas terendah Rp 1.447 dengan toleransi 5 persen Rp 1.200.

BACA JUGA:Realisasi DAK Fisik Bengkulu Sudah 93 Persen, Kakanwil DJPb: Capaian Luar Biasa

"Ya PE ini sangat berpengaruh, informasi kita dari lapangan kemarin ada yang dari Benteng dan Bengkulu Selatan, harga sudah mendekati hari penetapan kemarin," ungkap Ricky, Senin (25/7).

Ia juga mengatakan, tangki di berbagai pabrik sudah mulai dikosongkan dan penumpukkan TBS dipabrik - pabrik yang sempat terjadi sudah tidak terlihat lagi.

"Mudah - mudahan dengan ekspor berjalan, tanki sudah mulai dikosongkan dan penumpukkan TBS sudah tidak ada lagi," ujar Ricky.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini stok Crude Palm Oil (CPO) untuk bahan baku minyak goreng sudah kelebihan stok akibat kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) 20 persen untuk dalam negeri.

BACA JUGA:PKBI Bengkulu Dorong Pola Asuh Anak Bagi Perempuan yang Menjalani Pidana

Ia juga menyampaikan saat ini banyak petani kelapa sawit yang masih enggan menjual buah sawitnya, karena harga tbs masih dianggap murah.

"Mudah mudahan kebijakan DMO dan DPO bisa dipertimbangkan untuk dicabut karena kita sudah over supply," tutup Ricky.(CW2/Suary).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: