Penghuni Lapas Gantung Diri di Ranjang Besi
Bengkulu, bengkuluekspress.com - Salah satu anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas IIA Bengkulu, Sabtu (11/6) ditemukan tewas gantung diri dalam lapas. Anak didik LPKA bernama Yogi Yosdian (18) merupakan warga Desa Bukit Makmur, Muara Sahung Kabulaten Kaur yang tersandung kasus pencurian ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali. Kepala LPKA Kelas II A Bengkulu, Ahmad Jonaidi mengatakan, korban Yogi Yosdian pertama kali ditemukan oleh temannya yang hendak mengambil tempat makan. Kemudian teman korban melihat korban sudah tergantung di ranjang besi tempat tidur yang tidak terpakai dengan posisi kaki terlipat dan leher sudah tergantung menggunakan tali celana. Melihat kondisi korban tersebut, teman korban langsung melapor ke petugas dan langsung dilakukan pengecekan. Selanjutnya, korban langsung diturunkan dari posisi tergantung dan langsung diambil tindakan dengan cara memanggil petugas kesehatan yang ada dilapas. “Memang benar ada anak didik kami yang melakukan gantung diri dan itu ditemukan oleh teman satu kamar,” kata Ahmad Jonaidi pada bengkuluekspress.com Ia menambahkan, korban Yogi sebelumnya telah menjalani hukuman lantaran melanggar tindak pindana pencurian atau pasal 363 Kuhp. Dan untuk kasus ini sambung Ahmad Jonaidi, baru pertama kalinya terjadi. Selanjutnya terhadap korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum dan nantinya akan diantarkan ke pihak keluarga di Kabupaten Kaur untuk disemayamkan. “Korban Yogi ini baru satu hari di LPKA Kelas II A Bengkulu dan kasus seperti ini baru pertama kalinya,” tutup Ahmad Jonaidi. Diketahui korban merupakan pindahan dari Rutan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan dan baru 1 hari Pindah ke Lapas Anak Kota Bengkulu. Berdasarkan keterangan petugas kesehatan Lapas, saat tiba di Lapas kondisi korban tidak memiliki riwayat penyakit. (TRI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: