Dinkop Dapat Hibah Rp 3,2M
BENGKULU, BE - Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Mikro (Dinkop UKM) Kota Bengkulu tahun ini patut diacungi jempol. Pasalnya Dinkop diproyeksikan mendapatkan kucuran dana hibah bantuan sosial dari Kementerian Koperasi dan UKM senilai Rp 3,2 miliar lebih. Dana itu rencananya akan digulirkan untuk koperasi di Kota Bengkulu. Sebelumnya pada tahun 2012 lalu, Dinkop UKM juga pernah mendapatkan hibah Bansos Kementerian koperasi yakni Rp 125 juta yang diperuntukkan bagi peralatan perbengkelan motor, Rp 200 juta untuk peralatan pengolahan jeruk kalamansi.
\"Dana hibah itu akan dikucurkan dari beberapa paket. Rincianya Rp 100 juta untuk bantuan alat perbengkelan mobil, Rp 120 juta untuk bantuan biogas, Rp 420 juta untuk kapal wisata, Rp 375 juta penataan pedagang kaki lima (PKL), Rp 1 miliar pendataan pasar tradisional, dan Rp 1 miliar untuk galery promo produk UKM,\" kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM kota Bengkulu, Drs H Sudarto Widyo Saputro MSi.
Bantuan kapal wisata akan diberikan kepada koperasi Langlang Buana (LLB) dan akan dimanfaatkan untuk transportasi wisata menuju pulau Tikus sebagai objek wisata. Dana sebesar itu rencanya akan dibelikan dua unit kapal wisata. Sementara itu Alat bantu perbengkelan akan diberikan kepada koperasi Sakato, dan pengelolaan Biogas akan diserahkan kepada kelompok peternak untuk pengolahan kotoran sapi untuk dimanfaatkan penerangan dan Gas.\"Bansos ini patut disyukuri, karena tidak semua daerah mendapatkan kucuran anggaran ini. contohnya saja bantuan kapal wisata ini, se-indonesia hanya tiga daerah yang dapat, dan satu daerah yakni Kota Bengkulu,\" paparnya.
Sementara biaya untuk penataan PKL dan penataan pasar tradisional masih dalam proses. Dana itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan di pasar Tanjung Gumilang, \"Kita akan serahkan pada koperasi untuk pengelolaan aset pasar ini, dan berupaya agar tidak terjadi tumpang tindih antara aset Disperindag dengan Dinkop, \" jelasnya.
Bantuan ini, akan segera dicairkan melalui rekening koperasi sebagai wewenang utuh penggunaan anggaran. Hal ini dikarenakan Kementerian Koperasi melalui Deputi produksi yakni Drs Togap Tambunan dan Drs Fery telah melakukan survey selama dua hari terakhir di Kota Bengkulu. Diprediksi paling lambat April anggaran bisa dicairkan.
Peran Dinkop hanya sebagai perantara dan pembinaan dan mengarahkan. Jangan sampai penggunaan anggaran di luar teknis sehingga dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai aturan.
\"Kita tidak ingin kebijakan pengalokasian dana hibah bantuan sosial ini berujung pada proses hukum, akibat melanggar aturan dalam merealisasikannya,\" tukasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: