Roots, Cegah Bullying Pelajar
KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Sebagai salah satu sekolah yang menjadi sekolah penggerak dari 4 SMAN di Bengkulu Selatan (BS), SMAN 9 BS ditunjuk untuk melakukan kegiatan penyampaian Program Roots Indonesia kepada agen perubahan tahun 2021. Bahkan saat ini di sekolah dibentuk 30 agen perubahan yang beranggotakan siswa-siswi SMAN 9 BS.
\"Saat ini sebagai sekolah penggerak, di SMAN 9 ada program Roots, dengan program ini menjadikan agen perubahan anti bullying atau anti buli,\" kata fasilitator atau guru pembina program tersebut, Medya Naya Aprina MPd.
Dikatakan Rina, sapaan akrabnya, Program Roots merupakan program global pencegahan kekerasan di kalangan teman sebaya, yang berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah. Program ini dijalankan dengan mengaktivasi peran siswa sebagai Agen Berpengaruh atau Agen Perubahan. Para agen perubahan itu merupakan siswa-siswi yang memiliki pengaruh bagi teman sebaya mereka di sekolah.
\"Para agen perubahan ini nantinya diharapkan dapat memberikan contoh agar berperilaku baik, dan menebarkan kebaikan,\" ujarnya.
Dalam program tersebut, para agen perubahan diberikan materi terkait pencegahan perundungan selama 10 kali pertemuan. Hasilnya, agen perubahan akan membuat karya promosi anti perundungan berupa puisi, film pendek, poster, lagu, dan karya lainnya yang akan dipamerkan dalam kegiatan Roots day.
\"Diharapkan nanti, semua siswa kami dan anak-anak di lingkungannya sadar dan tidak melakukan perundungan atau buli,\" terangnya.
Kepala SMAN 9 BS, Arlin SPd melalui Waka Kesiswaan, Dawan Sinarjo SPd mengatakan, Program Roots tersebut dari Kemendikbudristek bersama UNICEF Indonesia diprioritaskan untuk sekolah penggerak jenjang SMP dan SMA. Dikatakannya untuk tingkat SMA ada 4 SMA di BS yang menjadi sekolah penggerak yakni SMAN 3, SMAN 6, SMAN 10 dan SMAN 9 BS. Dirinya sangat mendukung program tersebut diterapkan di sekolahnya. Dirinya berharap nantinya sekolahnya menjadi sekolah yang aman, tidak ada kekerasan, diskriminasi, perundungan, dan kesalahan lainnya yang merugikan peserta didiknya.
\"Program roots ini sangat penting. Sebab, agen perubahan ini akan menjadi contoh dan rule model bagi teman sebayanya,\" ujar Dawan. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: