Sulit Pasarkan Ikan Patin

Sulit Pasarkan Ikan Patin

KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Kepala Dinas Perikanan Bengkulu Selatan (BS), Novianto SSos MSi mengatakan saat ini para petani ikan patin mengeluhkan tempat untuk memasarkan hasil produksi mereka. Sehingga para petani ikan patin mulai enggan menekuni usaha tersebut. Dengan begitu, dikhawatirkan ke depannya usaha pengembangan budidaya ikan patin di BS terancam gagal.

\"Saat ini petani perikanan darat ikan patin kesulitan memasarkan hasil panen mereka,\" katanya.

Dikatakan Novianto, dengan kondisi tersebut, dirinya khawatir ke depannya usaha tersebut benar-benar berhenti. Padahal pengembangan budidaya ikan patin merupakan program unggulan Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM. Sebab merupakan solusi untuk mengatasi kondisi kolam air deras. Sebab usaha ini bisa dilakukan di kolam air tenang. Tidak berkembangnya usaha perikanan patin ini, lantaran pihak ke-3 yang sudah bekerja sama dengan Pemda BS tidak ada kejelasan menampung hasil produksi ikan patin warga.

\"Awalnya dulu kita mengembangkan budidaya ikan patin karena ada pihak yang bersedia menampung ikan patin hasil panen, namun saat ini pihak yang berada di Provinsi Lampung tersebut belum memberikan kejelasan terkait kerja sama tersebut,\" ujarnya.

Dengan begitu, para petani kesulitan memasarkan produksi mereka. Padahal saat ini usaha kolam air tenang dengan budidaya ikan patin sudah mulai digemari petani ikan di BS. Namun dengan sulitnya mencari tempat memasarkan hasil panen, petani pun bersiap-siap untuk mengalihkan usaha mereka ke budidaya ikan lain.

\"Saat ini kami berusaha mencari tempat pemasaran ikan, jika tidak dapat, maka ke depan usaha ikan patin ini sulit berkembang,\" terang Novianto.

Sandi, salah satu petani ikan patin di BS mengaku, saat ini kesulitan memasarkan ikan hasil panennya. Padahal awalnya dirinya mau mengembangkan budidaya ikan patin karena ada pihak yang bersedia menampungnya. Namun setelah mulai panen ternyata tidak ada yang menampungnya.

\"Kalau tahu tidak ada yang akan menampung hasil panen, tentu kami tidak akan memelihara ikan patin, \" sesalnya. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: