Jangan Euforia Berlebihan, Tetap Jaga Prokes
BENGKULU, BE - Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi meminta masyarakat tidak terlalu euforia menyambut kasus Covid-19 yang terus menurun sejak 3 minggu belakangan ini.
Wawali menegaskan, penerapan protokol kesehatan (prokes) tidak boleh kendor, karena Covid-19 belum pergi sepenuhnya.
\"Sekarang ini kita dituntut untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, karena pemerintah pusat mengatakan jika pandemi Covid ini sulit untuk berakhir. Sehingga kita harus melindungi diri dengan taat dan patuh terhadap prokes sehingga tidak terpapar,\" jelas Dedy Wahyudi.
Menurutnya, meski kasus menurun, bukan berarti masyarakat sudah bebas mengabaikan prokes. Sebab, masyarakat bisa terpapar bila menganggap Covid-19 ini remeh temeh.
\"Meskipun kasus positif menurun, tetapi wabah Covid-19 masih ada. Oleh karena itu, kita meminta betul agar prokes jangan diabaikan karena bukan hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi seluruh warga kota jika kasus kembali naik,\" jelasnya.
Selain itu, Dedy Wahyudi juga meminta kepada Satuan Tugas (Satgas) untuk tidak kendor melakukan razia prokes. Karena masih banyak ditemukan warga yang tidak menggunakan masker, menjaga jarak dan masih berkerumun.
\"Semua harus terus bersenergitas satu sama lainnya, tujuannya agar bencana pandemi Covid-19 ini bisa terus dihadapi secara bersama-sama,\" jelas Dedy.
Selain itu, seluruh pejabat, kepala OPD, tokoh agama, adat dan perangkat lainnya juga diminta untuk terus melakukan sosialisasi terkait penerapan prokes, meskipun saat ini pemerintah pusat dan daerah gencar melakukan tahapan vaksinasi Covid-19. \"Dengan sudah adanya vaksinasi ini, kita tidak boleh acuh terhadap prokes, karena vaksinasi ini tahapannya masih panjang, jadi taat prokes itu sangat wajib diikuti,\" tuturnya.
Ia mengaku, jika warga Kota Bengkulu masih tidak peduli dan terlihat acuh terhadap prokes karena mengganggap sudah ada vaksinasi, maka bisa membahayakan keselamatan warga kota lainnya.
\"Kita berharap kasus harian di Kota Bengkulu terus menurun, sehingga penerapan PPKM bisa terus turun level ataupun dicabut nantinya,\" tutup Dedy. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: