Penggalangan Dana Baitul Wakaf Dikritik Pemdes Talang Empat Benteng

Penggalangan Dana Baitul Wakaf Dikritik Pemdes Talang Empat Benteng

\"\"   KARANG TINGGI,bengkuluekspress.com - Aksi penggalangan dana secara online oleh Baitul Wakaf membuat pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Talang Empat Kacamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kecewa. Betapa tidak, Baitul Wakaf menyebutkan bahwa Desa Talang Empat disebut sebagai desa pedalaman di Provinsi Bengkulu yang tak memiliki masjid untuk umat islam beribadah. Dalam postingannya, juga menerangkan ratusan warga di Desa Talang Empat menggunakan gubuk berukuran 2x3 meter untuk salat dan mengaji. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Talang Empat periode 2021-2026, Sarkani mengatakan, Desa Talang Empat terletak di jalan lintas Bengkulu-Kabupaten Kepahiang. Jarak antara Kota Bengkulu dan Desa Talang Empat hanya 17 kilometer (Km). Rumah-rumah warga juga berada di tepi jalan dan tak ada yang terisolir. \"Saya sudah 3 (tiga) periode menjadi Ketua BPD, orang tua asli penduduk Desa Talang Empat. Tak ada yang salat yang berjamaahnya masih di gubuk dan semua warga tinggal di tepi jalan,\" ungkap Sarkani. Sarkani menambahkan, Desa Talang Empat memiliki kurang lebih 300 kepala keluarga (KK) dan tersebar di 3 dusun. Disetiap dusun, sambungnya, terdapat rumah ibadah. Yaitu, Mushala di Dusun I, Masjid di Dusun II dan Masjid yang dibangun Pemda Benteng di Dusun III. \"Kami mengimbau untuk masyarakat berhati-hati dalam berdonasi. Dengan harapan, donasi yang disalurkan benar-benar tepat manfaat dan tepat sasaran,\" imbaunya. Ditanya tentang sejumlah nama di postingan Baitul Waaf yang mengaku sebagai warga Desa Talang Empat, Sarkani menegaskan, semuanya tak terdata sebagai penduduk Desa Talang Empat. \"Tak ada yang namanya Sutrisno, ustad Baidowi juga saya tak tahu. Gubuk yang ada di foto juga tak tahu lokasinya dimana,\" demikian Sarkani. Senada disampaikan Ketua BPD, Kades Talang Empat, Taeran juga mengungkapkan, hal yang sama. \"Ditempat kami tak ada yang salat berjamaah di gubuk. Bisa saja itu di desa lain,\" tandas Kades.(135)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: