Temuan BPK di Dinkes Seluma, Rp 7,6 M, 14 Mobnas Rusak Dikumpulkan

Temuan BPK di Dinkes Seluma, Rp 7,6 M, 14 Mobnas Rusak Dikumpulkan

TAIS, bengkuluekspress.com - Audit Manajemen Aset Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) semester 1 tahun 2021 di lingkungan Dinas Kesehatan mencapai Rp 7,6 M. Menindaklanjuti temuan itu, hingga kemarin sudah sebanyak 14 unit mobil dinas kesehatan berhasil dikumpulkan dengan kondisi rusak berat.

\"Seluruh yang rusak dan tidak terpakai sudah dikumpulkan, mobil dan motor,\" tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Sawaludin SSos, kepada wartawan.

Uniknya, dari sekian banyak aset mobil dinas hibah dari Bengkulu Selatan dan mobil bantuan dari Kementerian Kesehatan tahun-tahun sebelumnya, yang terparah ada satu mobil jenis Mitsubishi yang hanya tinggal sasisnya dan roda. Sedangkan bodi dan badan mobil sudah tidak ada lagi.

\"Karena tidak dipakai, lama-lama terpakir menjadi rusak. Mengingat peruntukkan mobil tidak bisa kita SK-kan,\" ujarnya.

Rudi tidak menampik jika aset kendaraan yang sekarang beberapa unit sudah dipinjam pakai kembali termasuk kendaraan roda dua. Alasannya asalkan pengguna bisa bertanggung jawab. Sebelumnya, dari catatan, terhimpun setelah ditindak lanjuti dan ditelusuri, masih tersisa sebesar Rp 1,5 M.

\"Dari penelusuran sudah ditemukan Rp 6,8 M. 11 unit BPKB kendaraan roda empat sudah kita temukan,\" tegas Rudi.

Menurutnya, aset yang menjadi temuan tersebut bukan tidak diketahui keberadaanya, namun tidak terdata dengan baik. Pasalnya wujud aset bergerak tersebut ada. Hanya saja, tidak tercatat dengan baik oleh bidang aset, sehingga selalu menjadi temuan. Jadi aset tersebut ada dan sudah jelas kepemilikannya.

\"Tetap penelusuran aset terus dilakukan tim, termasuk dari Dinas Kesehatan untuk menemukan keberadaan dan kejelasan akan kepemilikan aset,\" imbuhnya.

Dijelaskan, temuan ini juga terdapat sejumlah kesalahan yang terjadi pada pendataan atau entri aset kendaraan dengan nilai Rp 1 M. Pasalnya, dalam pencatatan yang sudah dilakukan adalah dalam KIP Dinas Kesehatan terdata dan pada bidang aset pun terdata, sehingga terjadi double entri aset.

\"Untuk sekarang sudah kita perbaiki dan sudah tercatat di Dinas Kesehatan,\" sampainya. (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: