Di Bengkulu Selatan, Orang Tua Kondangan, Pelajar SMP Gantung Diri

Di Bengkulu Selatan, Orang Tua Kondangan, Pelajar SMP Gantung Diri

ULU MANNA, bengkuluekspress.com - Entah apa yang merasuki pikiran Ap (15), salah satu pelajar SMP di Bengkulu Selatan (BS). Pasalnya, remaja malang ini ditemukan tewas dengan tubuh tergantung kaku dalam kamarnya.

Dirinya nekat mengakhiri hidupnya, saat kedua orang tuanya pergi kondangan atau ke tempat orang pesta pernikahan. Hal itu baru diketahui setelah orang tuanya pulang dari kondangan.saat ditemukan remaja salah satu desa di Kecamatan Ulu Manna BS ini sudah meninggal dunia.

Kapolres BS, AKBP Deddy Nata SIK melalui Kapolsek Pino, Iptu Saryono SH mengatakan, pelajar tewas gantung diri tersebut ditemukan langsung oleh orang tuanya sendiri, Sabtu (6/3) sekitar pukul 14.30 WIB.

Peristiwa pelajar SMP gantung diri ini diketahuo berawal saat Sabtu pagi sekitar pukul 08:00 wib, kedua orang tuanya pergi kondangan, sedangkan korban saat itu masih dalam kamarnya. Kemudian sekitar pukul 14:00 wib, kedua orang tuanya pulang dari kondangan dan mendapati pintu kamar korban masih tertutup dan terkunci dari dalam.

Mengetahui hal tersebut, orang tuanya memanggil nama korban. Hanya saja setelah sering dipanggil, korban tidak juga menjawab. Setelah itu, orang tuanya mencoba mengintip korban melalui celah lubang pintu. Saat melihat ke dalam kamar. Betapa terkejutnya orang tuanya bahkan seketika itu juga, mereka langsung histeris, sebab melihat korban saat itu sudah tergantung di kayu kasau di dalam kamar. Seketika itu juga, ayah korban langsung berusaha masuk ke dalam kamar dengan cara naik melalui dinding kamar untuk membuka pintu. Setelah pintu kabar berhasil dibuka, ternyata korban sudah kondisinya kaku dan sudah meninggal dunia tergantung dengan tali nilon warna hijau di kayu kasau plafon kamar korban.

\"Mayat korban pertama kali ditemukan oleh orang tuanya yang pulang dari kondangan,\" ujar Saryono.

Kemudian, sambung Saryono, warga ramai berdatangan dan menurunkan korban dengan memotong tali yang terikat di leher korban. Menyadari anaknya sudah meninggal dunia dengan kondisi gantung diri kedua orang tuanya akhirnya pasrah dan menerima kejadian itu sebagai musibah. Pihak keluarga tidak meminta untuk dilakukan visum atau otopsi. Namun demikian sebagai Polri yang Presisi pihak Polsek Pino diback up Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres BS telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan kondisi jenazah korban. Pihak keluarga korban membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan visum ataupun otopsi.

\"Jenazah korban dimakamkan di TPU setempat, Minggu (7/3),\" terang Saryono. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: