Bunga Kibut di Benteng Mekar Merona, Unik dan Keluarkan Bau Menyengat

Bunga Kibut di Benteng Mekar Merona, Unik dan Keluarkan Bau Menyengat

Bengkuluekspress.com- UPAYA Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menangkarkan puspa langka di kawasan taman hutan raya (Tahura) Rajo Lelo tak sia-sia. Beberapa jenis Bunga Kibut atau lebih dikenal bunga bangkai mekar merona.

Bakti Setiawan, Bengkulu Tengah

Udara sejuk dan pemandangan alam yang indah menjadi daya pikat objek wisata Tahura Rajo Lelo. Sembari bersantai menikmati angin sepoy-sepoy dibawah pohon rindang, wisatawan juga berkesempatan untuk melihat langsung penangkaran Puspa Langka. Bunga kibut jenis Paeonifollius (Suweg) yang berwarna merah gelap, mekar sejak beberapa hari lalu. Meski mengeluarkan bau yang menyengat, keberadaan bunga unik setinggi kurang lebih 50 centimeter (Cm) itu menjadi salah satu alasan pengunjung berbondong-bondang datang untuk melihat dari dekat. \"Mekar sempurna pada hari Minggu (31/1) dan diprediksi akan bertahan selama tiga hari. Selain jenis Suweg, bunga kibut jenis Aspher juga mekar sejak beberapa hari lalu,\" kata Kepala Dispar Benteng, Gunawan Wibisana R SSTP MH, melalui Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Sandarman SSos. Benih puspa langka sengaja ditebar di kawasan Tahura. Tepatnya, saat momentum acara Trully Rafflesia tanggal 26 Februari 2020 lalu. Bahkan, banyak ditemui di sekitaran kantor Dispar Benteng yang sejak setahun lalu menempati Tahura. Ada banyak jenis bunga kibut telah ditanam dan diprediksi akan mekar dalam waktu dekat dengan ukuran yang lebih besar. Ketinggiannya bisa mencapai 1,5 meter. \"Tahura memang cocok untuk dijadikan habitat tumbuh bunga kibut karena masuk dalam daerah lembab dan subur. Bunga kibut juga tumbuh liar di daerah lain, seperti Kabupaten Kepahiang, Kaur, Utara dan Kabupaten Lebong,\" tambahnya. Selain menjadi lokasi penangkaran puspa langka, sebagian kawasan Tahura telah disulap menjadi destinasi wisata. Beberapa sarana dan prasarana pendukung telah dibangun. Diantaranya, area jogging track, kolam teratai, gazebo, rumah pohon serta beberapa lokasi atau spot foto menarik. \"Saat ini Tahura menjadi salah satu objek wisata unggulan dan ramai dikunjungi. Paling ramai saat Sabtu dan Minggu sore,\" bebernya. Disisi lain, tingginya angka kunjungan wisata menjadi berkah bagi masyarakat sekitar. Tak sedikit masyarakat mendirikan lapak atau pondok jajanan dan aneka minuman. \"Dulu, Tahura ini sangat sepi dan seperti hutan belantara. Sejak Tahura menjadi objek wisata, desa kami menjadi ramai. Banyak warga yang mendapat rezeki dari berjualan di lokasi wisata,\" kata Surtiana, warga Desa Tanjung Terdana.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: