Insentif Tak Dibayar, Tim Medis Covid-19 BS Ancam Mogok

Insentif Tak Dibayar, Tim Medis Covid-19 BS Ancam Mogok

KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Sejak virus Covid-19 merebak di wilayah Bengkulu Selatan (BS) Maret 2020 lalu, Pemda BS membentuk tim penanganan dan perawatan atau tim medis pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna BS. Hanya saja, sejak dibentuk dan sudah 8 bulan bekerja, namun tim ini tidak kunjung menerima insentif atau upah mereka menangani pasien Covid-19. Sehingga mereka mengancam mogok kerja.

\"Kalau insentif kami tidak kunjung cair, kami akan mogok,\" kata dr Rika, salah satu tim penanganan atau tim medis pasien Covid-19 kepada BE, Kamis (5/11).

Dikatakan Rika, tim sudah bekerja maksimal bahkan nyawa menjadi taruhan untuk penanganan pasien Covid-19. Sebab tugas tersebut sangat berat. Pasalnya jika tidak hati-hati bisa menular kepada petugas dari pasien yang dirawat. Hanya saja sampai saat ini belum tanda-tanda insentif akan dibayarkan.

\"Tugas kami sangat berat, bisa-bisa kami yang tertular, namun kami belum juga menerima insentif,\" keluhnya.

Dijelaskan Rika, untuk memperjuangkan insentif seluruh anggota tim tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktur RSUDHD Manna BS. Bahkan juga sudah menemui Kepala Dinas Kesehatan BS, namun sampai saat ini belum juga cair.

\"Kami sudah temui kepala Dinas Kesehatan BS, namun belum juga cair,\" ucapnya dengan nada kesal.

Kepala Dinas Kesehatan BS, Siswanto SSos MSi membenarkan belum membayarkan insentif para petugas yang menangani pasien Covid-19. Dikatakannya dana untuk insentif sebesar Rp 4 M sudah ada. Hanya saja saat ini pihaknya masih menunggu aturan untuk merealisasikannya.

\"Duitnya sudah ada. Namun belum bisa kami cairkan sebab terkendala aturan, jangan sampai nanti kami paksakan disalurkan namun berakibat hukum atau menjadi masalah dikemudian hari,\" ujar Siswanto. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: