Krisis Masker dan Rapid Test

Krisis Masker dan Rapid Test

TAIS,BE - Persediaan masker sebagai alat pelindung diri petugas pemeriksa kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma, mulai menipis. Begitu juga dengan alat rapid test. Bisa dikatakan saat ini tim medis krisis masker dan alat rapid test. Pasalnya, jumlah masker medis saat ini hanya menyisakan puluhan kotak saja. Begitu juga dengan alat rapid test. Sementara pengadaan masker dan alat rapid test yang baru belum bisa dilakukan, karena APBDP belum disahkan. \"Hingga saat ini masker belum bisa dibeli, karena anggaran dari APBD-P belum tersedia. Sementara kegiatan tracking yang kami lakukan jalan terus, karena pasien positif ini terus bertambah. Petugas kesehatan wajib dibekali masker sebagai pelindung,\" tegas Kepala Dinas Kesehatan Seluma Rudi Sawaludin SSos melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Seluma Ahmad Tavip Sip kepada BE. Dijelaskan, hingga saat ini pengadaan stok masker belum bisa dilakukan, karena tidak adanya anggaran. Padahal Dinkes hingga saat ini masih terus melaksanakan tracking dan serangkaian tes, terhadap warga yang terpapar maupun kontak erat dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi ini mengkhawatirkan. Masker medis bisa habis jika kegiatan pemeriksaan medis dalam rangka penanganan Covid-19 terus dilakukan. Tak hanya masker, stok rapid test juga dikhawatirkan dapat habis. Jika tidak segeradilakukan pengadaan kembali. Hanya saja Dinkes dapat melakukan pengehematan, karena tes usap atau uji swab lebih diutamakan. \"Sesuai peraturan dari Menkes yang terbaru, pasien yang berpotensi tertular langsung di swab. Kalau rapid itu hanya sebagai persyaratan saja untuk perjalanan, dan sudah kami serahkan ke Puskesmas Tais (Kecamatan Seluma) sebagai pelaksana,\" jelasnya. Ditambahkan, petugas kesehatan di Dinkes Seluma saat ini tidak ada yang terpapar Covid-19. Petugas juga terus dipantau kesehatannya, dan rajin mengkonsumsi multivitamin agar terhindar dari penularan saat melaksanakan tugas pemeriksaan kesehatan.  (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: