Kunjungi Lebong, BPBD Benteng Belajar Penyusunan RPB

Kunjungi Lebong, BPBD Benteng Belajar Penyusunan RPB

LEBONG, bengkuluekspress.com – Belum memiliki dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), belajar dengan BPBD Kabupaten Lebong.

Sekretaris BPBD Kabupaten Benteng Eddi Susila SSTP MSi mengatakan, bahwa Kabupaten Benteng merupakan salah satu daerah yang rawan bencana alam. Akan tetapi saat ini Benteng belum memiliki RPB yang seharusnya dimiliki oleh suatu daerah.

“Untuk itulah kami berkunjung ke BPBD Lebong untuk belajar karena RPB masih berlaku sehingga kami masih bisa melakukan kajian,” sampainya, Kamis (22/10).

Dengan pembelajaran ini, diharapkan nantinya untuk tahun 2021 mendatang, BPBD Benteng bisa menyusun dokumen RPB yang bisa menjadi salah satu kajian penanganan bencana yang ada di Kabupaten Benteng.

“Karena perlu, maka kami mau belajar,” jelasnya

Selain belajar masalah penyusnan dokumen RPB, kunjungan mereka juga untuk melihat rencana startegis (Renstra) dan mekanisme Belanja Tidak Terduga (BTT). Dimana dari hasil kunjungan pihaknya, nantinya akan diterapkan di Kabupaten Benteng, karena apa yang dipelajari merupakan basis dalam penanggukangan bencana di suatu daerah.

“Untuk itulah saya membawa semua bidang yang ada di BPBD Benteng untuk belajar,” tuturnya

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Fackrurrozi SSos MSi menyampaikan bahwa memang untuk Kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu, RPB yang masih aktif hingga tahun 2021 mendatang hanya RPB miliki BPBD Kabupaten Lebong.

“Dimana RPB Kabupaten Lebong tertera dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2017 tentang penanggulangan bencana,” singkatnya

Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lebong H Herwan Antoni SKM MKes MSi mengatakan bahwa Kabupaten Lebong dan Kabupaten Benteng sendiri memang masuk sebagai wilayah rawan bencana, seperti banjir dan longsor.

“Karena kultur Lebong dan Benteng hampir sama, maka memang harus saling berbagai masalah strategi, kekurangan dan kelemahan masing-masing daerah,” tutupnya. (614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: