3 Harimau Teror Warga
AIR PERIUKAN, BE - Penangkapan seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk perangkap warga dan pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Bengkulu, tak membuat teror harimau berakhir. Bahkan, warga Dusun Talang Tebat Desa Talang Sebaris, kembali diteror dengan kedatanggan 3 ekor harimau di kawasan hutan rakyat. Akibatnya, warga kembali enggan untuk beraktivitas di kawasan tersebut.
“Kemarin kami dikagetkan kembali dengan suara harimau yang mencari rekaannya di seputaran hutan karet yang berjaran 2 KM dari lokasi semula penangkapan,” ujar salah seorang warga, Ngiman (42).
Dijelaskan, kemunculan harimau tersebut diketahui saat dirinya hendak pulang dari kebun karet yang berjarak 4 Km dari lokasi penangkapan semula. Saat perjalanan pulang pukul 17.00 WIB, dirinya dikagetkan dengan suara harimau. Diduga suara tersebut adalah anak harimau yang mencari induknya. Mendapati suara tersebut petani karet ini langsung bergegas untuk menuju kediamannya sembari membawa senjata tajam.
“Saya yakin jika suara tersebut merupakan anak harimau yang mencari induknya. Merasa khawatir saya pun naik ke atas pohon dan melihat anak harimau sebesar kambing dewasa,” ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, warga berharap pihak BKSDA kembali melakukan pemasanggan perangkap di kawasan perkebunan warga ini. Diyakini jika harimau yang ada berjumlah 3 ekor.
Warga sendiri, untuk menjaga keamanan, terpaksa memasang jeratan rusa atau kijang di kawasan tersebut. \'\'Kami tahu jika pemasangan jeratan tersebut dilarang, namun hal ini juga untuk menjaga keamanan dari harimau,\'\' kata Ngiman.
Sebagaimana diberitakan kemarin, seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) sebesar anak kerbau berhasil ditangkap warga dan pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Bengkulu. Perangkap yang diumpan dengan seekor kambing dan ayam itu dipasang di hutan Dusun Talang Tebat, Desa Talang Sebaris, Air Periukan Kabupaten Seluma.
Harimau betina yang diperkirakan berusia 2 tahun itu sengaja ditangkap warga yang resah kehilangan ternak beberapa hari terakhir. Data yang berhasil di himpun di TKP, jika pada tubuh harimau Sumatera ini terdapat luka pada bagian kepala dan kaki belakang.
Diduga harimau ini sebelum berhasil masuk perangkap terlebih dahulu terkena jeratan yang diduga sengaja di pasang oleh orang yang tak bertanggung jawab. Diketahui juga jika kondisi harimau ini telah kurus dan tubuhknya semakin mengecil diduga juga harimau ini turun gunung setelah kelaparan dan tidak lagi mendapati makanan di kawasan hutan sehingga berimigrasi ke pemukiman warga. (333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: