Nawardi Ketua PGRI Kota Bengkulu Terpilih
BENGKULU, BE - Guru SMKN 1 Kota Bengkulu Nawardi Linmar SPd, terpilih menjadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bengkulu, masa bakti 2020/2025. Ia terpilih melalui voting pada konfrensi ke XXII PGRI Kota Bengkulu, di Hotel Mercure Bengkulu, Senin (28/9). Acara ini dibuka Penjabat Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi SE. Ketua PGRI Kota Bengkulu Nawardi Linmar mengucapkan syukur atas dukungan seluruh pengurus ranting dan cabang. Berkat dukungan itu dirinya terpilih sebagai Ketua PGRI dengan meraih suara terbanyak. \"Kami ucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang sudah mendukung saya hingga akhirnya terpilih menjadi Ketua PGRI Kota Bengkulu,\" kata Nawardi. Ada lima calon yang berkompetisi. Nawardi berhasil mengungguli empat kandidat lainnya. Diketahui, Nawardi Linmar SPd berhasil merebut suara sebanyak 137 suara, disusul Mukhtarimin MTPd Mat meraih 103 suara, Destiana SPd 7 suara, Alian Hapri SPd 2 suara dan Septedy SPd 2 suara. Nawardi berharap kepada pihak yang telah mengusulkan namanya konsisten bersama-sama dalam mendukung program PGRI. Dengan begitu, roda organisasi ini dapat berjalan lancar. \"Kekuatan organisasi profesi dari ranting, cabang dan kota sehingga menjadi kuat. Kuat ini dapat menyalurkan program yang telah disusun baik manajemen, juga harus kuat religiusnya, \" katanya. Untuk akuntanbilitas publik perihal keuangan dan inventasi bakal ditata ulang dan penggunaan anggaran dapat mengacu pada aturan. Nawardi memastikan seluruhnya berjalan dengan baik sesuai harapan. Ia berharap, PGRI kedepan dapat mandiri, profesional, intelektual dan religius. Dalam waktu dekat, ia akan melakukan pembenahan pengurus ranting dan pengurus cabang. \"Inventaris yang ada harus betul-betul ditata, serta memfungsikan sekretariat PGRI secara maksimal untuk kebutuhan organisasi,\" jelasnya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, saat membuka acara Konferensi XXII PGRI Kota Bengkulu tersebut mengatakan, PGRI merupakan wadah organisai profesi guru. Organisasi ini telah menjadi mitra pemerintah Kota Bengkulu dan menjadi lokomotif utama meningkatkan mutu pendidikan di Kota Bengkulu. \"Tanpa PGRI, tanpa guru saya tidak bisa berdiri di sini,\" katanya. Menurut Dedy, ciri-ciri guru mengutamakan kualitas anak didiknya, Pemerintah Kota Bengkulu pun terus berkeinginan meningkatkan kesejahteraan guru. Diera saat ini, Dedy mengaku prihatin dengan perkembangan pendidikan di sekolah negeri di kota Bengkulu. Sudah banyak orang tua yang bangga dan berlomba-lomba menyekolahkan anak didiknya di sekolah swasta. \"Kini orang tua bangga menyekolahkan anaknya di swasta. Saya sendiri bersama dengan pejabat menyekolahkan anaknya di swasta. Usut punya usut ternyata guru di sekolah swasta lebih menjiwai dan maaf di sekolah bernuansa islami guru mengajar, karena didoktrin mengajar sama dengan dakwah. Kalau kita menyadari hal ini, kualitas guru akan meningkat. Kita tidak berkutat tentang kesejahteraan, berkutat tentang kepentingan sesaat, tetapi benar-benar menjadi jiwa seorang guru maka akan bahagia dunia dan akhirat,\'\' katanya. Dedi meminta berbanggalah menjadi seorang guru. Dia meminta para guru mengembalikan marwah harkat, gengsi sekolah negeri setara swasta. Konferensi PGRI untuk menentukan nasib guru kedepan, keberpihakan PGRI terhadap anggotanya, membela anggotanya, setara dan menjadi mitra bagi pemerintah. Pemerintah pun tidak tinggal diam untuk kesejahteraan tenaga pendidik. \"Kami akan berkomitmen memajukan kesejahteraan guru. Pemkot memperhatikan prioritas kesejahteraan guru, \". Terkait pemilihan kepala daerah kedepan. Dedi Wahyudi pun mengingatkan, agar guru tidak terlibat kedalam ranah politik. Nilai organisasi profesi ini harus tetap dijaga. Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Bengkulu Dr Haryadi SPd MM MSi mengatakan, siapapun yang menjadi ketua maupun pengurus PGRI, organisasi harus terus berlanjut. Agar organisasi ini sebagai wadah para guru dalam membangun dan menegakkan rohnya organisasi. Konferensi PGRI kabupaten/kota saat ini sudah berlangsung di tujuh kabupaten/kota. Masih ada empat kabupaten yang belum melaksanakan Konferensi, seperti kabupaten Kaur, Mukomuko, Rejang Lebong dan Seluma. \"Konfrensi keempat kabupaten tersebut dilakukan dalam waktu dekat, dan besok (hari ini,red) digelar di Kabupaten Kaur,\" tandasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: