Waspadai Pencemaran Air Sumur
BENGKULU, BE - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi juga akan melakukan penelitian terhadap sumur warga di Kelurahan Rawa Makmur, Kota Bengkulu. Sebagai daerah yang dikenal rawa, air sumur warga setempat diduga tidal layak konsumsi. \"Maka kita akan teliti, nanti hasilnya kita publikasikan ke masyarakat,\" ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Drs Iskandar ZO, kemarin. Menurutnya, penelitian tersebut hanya untuk memberikan informasi kepada masyarakat, agar tidak mengkonsumsi air sumur, jika dinyatakan tidak layak konsumsi. \"Setidaknya warga mendapat informasi yang baik. Jangan sampai ketidaktahuan, karena mengkonsumsi air tak layak menimbulkan penyakit bagi warga,\" ujar Iskandar. Ia mengatakan saat ini penelitian terhadap sumur warga dilakukan secara gratis. Namun apabila ada warga yang punya uang menginginkan sumur sumber air minumnya diteliti, akan dikenakan tarif sesuai dengan peraturan daerah No 10 tahun 2011. besaran biayanya sekitar Rp 150 ribu. \"Kita imbau kepada masyarakat supaya setahun sekali melakukan uji kelayakan terhadap sumur mereka yang menjadi sumber air minum,\" katanya. Ia mengatakan, air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain, air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya. Kemudian, tidak berwarna. \"Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain,\" jelasnya. Selain itu, rasanya tawar. Karena, air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. \"Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik,\" katanya. Selanjutnya air berkualitas tidak berbau, karena air yang tidak baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. \"Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa),\" katanya. masih banyak standar lainnya yang harus dijelaskan kepada masyarakat. Termasuk, tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. \"Inilah tujuan penilian secara sampel dirumah penduduk, untuk memberikan informasi positif pada masyarakat,\" ujarnya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: