Masih Ditemukan 933 Kasus Stunting di Seluma
TAIS, bengkuluekspress.com - Sampai saat ini di Kabupaten Seluma masih ditemukan kasus stunting atau kasus anak dengan pertumbuhan yang tidak wajar. Yakni tinggi badan tidak sesuai dengan umur. Hal ini dipicu karena anak tersebut kekurangan asupan gizi sejak dari lahir. Namun jumlah kasus stunting ini sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 lalu. Karena jumlah anak dengan kasus stunting mencapai 1000 orang lebih.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin, SSos melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Reda Ade Putri, SSt, MH mengatakan, kasus stunting ini mengakibatkan pertumbuhan anak menjadi lambat. Padahal seharusnya tinggi anak sesuai dengan perbandingan umurnya.
\"Saat ini dari hasil pendataan yang kami lakukan masih ada sebanyak 933 anak. Tapi ini menurun, karena 2019 kemarin lebih dari 1000 orang jumlahnya,\" tegasnya.
Menurut Reda Ade Putri, kasus stunting pada anak ini bisa dicegah, sebelum anak tersebut berusia 2 tahun. Dengan cara diberikan asupan gizi dan vitamin yang cukup, sehingga bisa memperbaiki pertumbuhan pada anak. Sehingga bagi orang tua yang pertumbuhan anaknya tidak normal, diminta untuk segera melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma secepatnya. Karena jika sudah lewat dari 2 tahun, maka akan sulit untuk bisa diatasi, serta pertumbuhan anak tetap tidak normal.
\"Selain faktor gizi yang kurang. Kasus stunting juga diakibatkan karena faktor lingkungan. Diantaranya kebersihan, suka buang air besar sembarangan. Serta pola hidup tidak sehat lainnya,\" tegasnya.
Untuk anak yang menderita stunting serta saat ini sudah lebih dari 2 tahun, Dinas Kesehatan tetap memantau serta memberikan intervensi masalah gizinya. Dengan memberikan makanan tambahan termasuk vitamin. Dengan harapan bisa membantu pertumbuhannya agar menjadi normal kembali. (jef)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: