Hujan dan Badai Landa Bengkulu Hingga Akhir Februari
BENGKULU, BE- Cuaca ekstrim melanda wilayah Kota Bengkulu, diprediksi hingga akhir Februari mendatang. Hal ini dikatakan Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kl. II Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Sudiyanto SP Bengkulu, pagi tadi (21/2/2013). Kepada bengkuluekspress.com, Sudiyanto mengatakan cuaca ekstrim tersebut meliputi, kondisi tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan berada di atas normal. Hal itu disebabkan iklim Siklon (Tekanan suhu rendah) sedang berada di wilayah Bengkulu. Siklon terjadi akibat suhu muka air laut rendah, adanya penumpukkan angin, dan penumpukan awan yang menjadi pemicu cuaca ekstrim. “Kondisi alam ini terjadi sejak seminggu yang lalu,” ungkap Sudiyanto SP. Dijelaskannya, saat ini tinggi gelombang laut di pantai mencapai 1 m hingga 2,5 m. Tinggi gelombang di Samudra Hindia mencapai 3,5 m hingga 4 m. Sedang pada kondisi normal, gelombang laut pantai hanya berkisar 1 hingga 1,2 m. Sementara, gelombang samudra hanya 2 hingga 3 m. Gelombang tinggi saat ini akan berdampak pada aktivitas nelayan dan pelayaran. Sementara itu, saat ini kecepatan angin di atas normal, berkisar 25 hingga 30 knot. Hal ini jauh dari kondisi kecepatan angin normal, berkisar 5 hingga 10 knot. Jika kondisi angin mencapai 40 hingga 50 knot, memungkinkan terjadinya angin puting-beliung. “Tapi biasanya kecepatan tertinggi hanya 30 knot, dan pasti akan terus turun,” ungkap Sudiyanto. Kondisi demikian juga terjadi pada intensitas hujan. Hujan lebat disertai angin juga berada pada kondisi di atas normal. 200 hingga 250 mm. Hal ini jauh dari kondisi normal, yakni 90 mm hingga 100 mm. Atas kondisi tersebut. BMKG menilai pentingnya masyarakat mengetahui perkembangan informasi terkini. Perkembangan informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media lokal dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu. “Kalau ke PMI, biasanya kami kirim melalui e-mail,” ungkap Sudiyanto kepada bengkuluekspress.com (mg3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: