BUMN Salurkan Bantuan Covid-19
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Dukungan penerapan new normal juga diberikan oleh gabungan BUMN di Provinsi Bengkulu dengan terus memperbanyak bantuan kepada masyarakat. Bantuan itu seperti alat pelindung diri (APD), sembako, obat-obatan dan bantuan lainnya. Koordinator Wilayah Satgas Covid-19 BUMN Bengkulu, Silo Susanto mengatakan, wabah covid-19 ini sangat berdampak terhadap kesehatan dan perekonomian. Maka upaya mengembalikan ekonomi harus dilakukan secara bersama-sama.
\"Dampaknya besar sekali, apalagi di sektor pelabuhan,\" terang Silo kepada BE, usai menyalurkan bantuan tanggap bencana nasional Covid-19 di Posko Covid-19 Pantai Panjang Bengkulu, Rabu (24/6).
Dijelaskannya, untuk sektor pelabuhan yang paling terasa penurunannya ialah ekspor batu bara. Sebab, sampai saat ini aktifitas ekspor batu bara ke luar negari belum dibuka. Mengingat negara tujuan ekspor sampai saat ini masih melakukan lockdwon.
\"Ada penurunan konsumsi batu baru juga di negara lain. Jadi belum bisa dilakukan ekspor,\" ungkapnya.
Tidak hanya itu, hampir di semua sektor mengalami dampak. Seperti jasa perbankkan juga mengalami penurunan transaksi uang. Begitupun transportasi udara yang sudah lama mengalami kekosongan.
\"Maka tugas kita, bagaimana terus membantu pemerintah agar ekonomi ini bisa cepat pulih lagi,\" tambah Silo.
Silo mengatakan, Satgas Covid-19 BUMN Bengkulu sudah menyalurkan bantuan sekitar Rp 1,25 miliar. Terbagi, Rp 550 juta dibagikan melalui Satgas Covid-19 BUMN kabupaten/kota dan Rp 650 juta disalurkan melalui BUMN yang ada di Bengkulu untuk masyarakat yang berhak menerima.
\"Tadi kita juga salurkan bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, RSUD M Yunus Bengkulu dan RS di Pulau Enggano,\" beber Silo.
Sementara itu, Perwakilan RS Pulau Enggano, dr Me Noviandi mengatakan, bantuan yang diberikan menjadi amunusi demi mempertahankan Pulau Enggano yang saat ini masih masuk zona hijau.
\"Tentu ini sangat bermanfaat sekali. Karena kita semua fokus agar zona hijau ini terus dipertahankan,\" ujar Noviandi.
Upaya mempertahankan zona hijau itu sendiri, menurutnya, selain taat menuggunakan APD, masyarakat yang datang ke Pulau Enggano juga dibatasi.
\"Yang datang dan keluar Pulau Enggano semua diperiksa secara ketat. Jangan sampai yang terpapar wabah ini masuk ke Pulau Enggano,\" tutupnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: