Warga Keluhkan Mahalnya Harga Ayam Potong

Warga Keluhkan Mahalnya Harga Ayam Potong

\"\" Satu Kilogram Rp 44 Ribu

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Setelah lebaran Idul Fitri 1441 H, harga daging ayam potong di pasaran yang ada di Kota Bengkulu bukannya menurun, bahkan sekarang ini menaik hingga menembus angka Rp 44 ribu perkilogram. Hal tersebut sangat dikeluhkan oleh warga Kota Bengkulu yang mana daging ayam merupakan bahan pangan yang rajin dikonsumsi warga.

\"Dulu sebelumnya atau waktu lebaran harga daging ayam potong perkilogramnya hanya Rp 30-32 ribu, saat ini harganya pun sudah mencapai Rp 44 ribu perkilogramnya dan sangat terasa bagi kita yang ingin membelinya,\" ucap salah satu pembeli, Farida (44) warga Pagar Dewa Kota Bengkulu, Selasa (9/6).

Ia menjelaskan, dengan naiknya harga ayam ini, tentunya sangat terasa dipengeluaran ditengah pandemi virus korona sekarang ini karena perekonomian belum sepenuhnya stabil dan normal terutama bagi warga ekonomi kebawah.

\"Kita sebagai warga ekonomi kebawah tentunya sangat keberatan dengan tingginya harga daging ayam potong tersebut, oleh sebab itu, kita berharap ada penurunan harga ayam beberapa hari kedepan,\" bebernya.

Selain itu, warga lainnya, Marini (29) mengatakan, dengan naiknya harga ayam yang mencapai Rp 44 ribu perkiligram. Dirinya pun terpaksa beralih ke ikan laut maupun ikan air tawar yang harganya relatif lebih murah yakni antara Rp 20-25 ribu perkilogramnya.

\"Untuk saat ini, saya pun mensiasatinya dengan membeli ikan saja dulu pak, selain harganya murah, juga enak dikonsumsi,\" tuturnya.

Sementara itu, salah satu pedagang ayam di kawasan Pasar Panorama Kota Bengkulu, Ani (45) mengatakan, harga ayam mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak dua Minggu terakhir ini tidak lain disebabkan karena pasokan ayam di Kota Bengkulu saat ini mengalami pembatasan.

“Sudah hampir dua minggu ini naik. Kenaikkan pun antara Rp 8 ribu hingga 10 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, menurut pedagang ayam potong lainnya, Yanto (45) mengatakan, kenaikan harga ayam ini tentunya berimbas pada sepinya pembeli ayam.

“Akibat naiknya harga ayam ini, biasanya kita bisa menjual hingga 40-60 ekor, saat ini hanya sekitar 20-30 ekor saja itupun kadang habis,” katanya kepada BE.

Ia pun berharap, harga ayam dipasaran kembali normal sehingga banyak warga yang membeli daging ayam.

\"Jika harga daging ayam potong murah kan semua kalangan bisa menikmatinya, kalau seperti ini kita juga yang merugi,\" demikian tuturnya.

Selain harga ayam potong yang mengalami kenaikan, harga bawang merah pun saat ini masih terpantau tinggi yakni mencapai Rp 60 ribu perkilogram, Sedangkan untuk bahan sembako lainnya terbilang menurun, seperti harga bawang putih yang dijual pedagang perkilogramnya Rp 20 ribu, harga cabe merah Rp 20 ribu perkg-nya, telur ayam perkarpetnya yakni Rp 43 ribu. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: