WNA Suspect Corona Sudah 16 Hari Diasingkan Oleh Perusahaan Tempatnya Bekerja

WNA Suspect Corona Sudah 16 Hari Diasingkan Oleh Perusahaan Tempatnya Bekerja

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Pasien terduga terinfeksi coronavirus desease-19 (COVID-19) berinisial Mr  W (29), yang kini diisolasi di ruang observasi RSUD M Yunus ternyata sudah tiba di Kota Bengkulu sejak tanggal 26 Januari lalu.

Mr W terdata sebagai penumpang yang berasal dari Xian (Cina) tanggal 25 Januari, naik pesawat di bandara internasional Guangzou kemudian tiba di Indonesia transit terlebih dahulu di Bandara Soerkarno Hatta, baru kemudian tiba di Bandara Fatmawati Bengkulu pada tanggal 26 Januari. Wakil Direktur Pelayanan dan Medik RSUD M Yunus Bengkulu, Ismir Fahri saat konferensi pers, Kamis (13/2), menyampaikan, saat tiba di Bengkulu, Mr W tidak langsung bekerja. Oleh pihak perusahaan tempatnya bekerja, Mr W kemudian diisolasi oleh pihak perusahaan selama 16 hari. Dia diberikan kamar khusus untuk mengetahui perkembangan kesehatannya. Namun, saat memasuki hari ke 15, dia mengalami demam dan sakit tenggrokan sehingga dibawa ke RSMY.

\"Artinya pasien sampai hari kemarin (12/2) punya keluhan itu durasinya lebih kurang 16 hari. Nah dari perusahaan sendiri karena pasien berpejalanan dari negara Tiongkok yang dikatakan tempat wabah, pasien ini tidak disatukan penempatannya dengan rekan-rekan (kerja) yang lain. Artinya dia sudah dipisahkan tempat tinggalnya. Dia diobservasi selama lebih kurang 14 hari (masa inkubasi) tidak punya keluhan, baik itu demam, sakit tenggorokan ataupun batuk-batuk dan sesak napas. Barulah kemarin sore (hari ke-16) ketika dia mau mulai bekerja dia mengeluhkan demam dan nyeri tenggorokan,\" jelas Ismir Fahri kepada wartawan.

Apapun itu, kata Ismir, karena bersangkutan memeriksakan diri ke RSUD, secara standar pihak RSUD menerapkan SOP penanganan pasien terduga corona tersebut.

\"Jadi kita evakuasi pasien, menyiapkan peralatan, sama dengan seperti yang sebelumnya adalah bagian dari kewaspadaan kita,\" ujarnya.

Meskipun menurut literasi dari Kemenkes RI bahwa pasien dinyatakan suspect COVID-19 jika mengalami gejala demam dan sakit tenggorokan dan baru berpejalanan dari negara yang endemik Corona, pihak RSUD M Yunus belum mau menyatakan Mr W ini suspect corona, tetapi baru memasuki tahapan observasi.

Menurut Ismir, secara teori masa inkubasi penyakit corona itu selama 14 hari sudah lewat, kini baru bergejala setelah 14 hari. Pasien bisa dikatakan suspect corona harus memenuhi 3 kriteria, yaitu pasien dari tempat endemik, ada keluhan demam, dan ada keluhan saluran infeksi pernapasan bagian bawah atau lebih dikenal dengan pnemonia.

\"Kalau kita ketahui untuk saat ini pasien tidak memenuhi kriteria, maka tahapannya masih tahapan observasi. Kalau memenuhi 3 kriteria naik menjadi suspect, kalau sudah suspect maka harus ada pemeriksaaan virulogi atau virus. Kalau negatif berarti bukan virus corona, kalau positif masuk kriteria virus corona,\" jelas Ismir.

Sementara dokter spesialis THT RSMY Bengkulu dr. Afif Rahman yang terlibat merawat pasien, mengatakan, kondisi pasien untuk sementara membaik. Perkembangan pasien yang tadi malam masuk dengan keluhan nyeri tenggorokan dan demam dengan suhu badan 38,5 derajat celcius, ternyata tidak ditemukan gambaran keluhan saluran pernapasan bawah. Di ronsen bagus dan tidak ada gejala sesak napas. Jadi belum memenuhi 3 kriteria tersebut. \"Kita sudah terapis sesuai SOP dan obat antibiotik, alhamdulillah pagi ini suhu sudah turun 36 derajat celcius dan nyeri tenggorokan juga sudah berkurang. Namun tetap kita lakukan observasi sampai keadaan betul betul pasien membaik,\" kata Afif.(HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: