Tahun 2019 XL Axiata Raih Pendapatan Terbesar Sepanjang Sejarah Perusahaan
• Pendapatan Rp 25,15 triliun, meningkat 9% YoY • Kontribusi pendapatan data mencapai 89% terhadap total pendapatan layanan • Pendapatan layanan data, meningkat 28% YoY • EBITDA Rp 9,97 triliun, meningkat 17% YoY • Laba bersih Rp 713 miliar • Neraca keuangan kuat dengan Net Debt to EBITDA 1,1x • Penetrasi smartphone mencapai 86% • Jumlah total BTS 130 ribu • Pelanggan data 88% dari basis pelanggan
JAKARTA, bengkuluekspress.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meraih pendapatan terbesar sepanjang sejarah perusahaan, yaitu Rp 25,15 triliun. Pencapaian yang tercatat dalam laporan kinerja sepanjang tahun 2019 ini meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya, yang didorong oleh peningkatan pendapatan layanan sebesar 15% YoY.
Pertumbuhan pendapatan yang diraih sebesar 9% tersebut melampaui pendapatan rata-rata industri yang diperkirakan para analyst sebesar 4%. Peningkatan pendapatan layanan ini terutama ditopang oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat sebesar 28% YoY.
Secara total, kontribusi pendapatan layanan data terhadap pendapatan layanan perusahaan juga semakin besar, mencapai 89% di tahun 2019. Untuk pencapaian EBITDA, perusahaan juga berhasil mencatatkan pencapaian tertinggi selama ini, yaitu sebesar Rp 9,97 triliun, meningkat 17% YoY, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan dan efisiensi melalui fokus perusahaan pada keunggulan operasional (operational excellence). Perusahaan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 713 miliar dari tahun sebelumnya mengalami kerugian.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, “Kami terus fokus dan konsisten dalam menerapkan strategi yang mengutamakan layanan data, yang kini berhasil dengan sangat baik sehingga mencetak pertumbuhan pendapatan diatas rata-rata industri serta EBITDA yang kokoh. Pertumbuhan pendapatan didorong oleh pertumbuhan pendapatan layanan dengan data sebagai motor utama. Kami berhasil mendorong program-program upselling, dengan meningkatkan penerapan analisa perilaku kebutuhan pelanggan dengan menggunakan platform Omni Channel. Sementara itu, EBITDA yang tumbuh lebih pesat dari pendapatan, dan mendorong peningkatan marjin EBITDA, menunjukkan keunggulan efisiensi XL Axiata dari sisi operasional. Neraca keuangan perusahaan saat ini juga dalam posisi sangat sehat dengan rasio net debt to EBITDA at 1.1x.”
Dian menambahkan, perusahaan juga terus konsisten dengan strategi dual brand dengan menggunakan merek “XL” dan “AXIS” untuk menyasar segmen pasar yang berbeda, dengan penawaran produk-produk inovatif yang disesuaikan karakteristik masing-masing konsumen. Kedua merek tersebut terus tumbuh dan mendapatkan daya tarik dari segmen pelanggan masing-masing sebagaimana dibuktikan oleh Net Promoter Scores (NPS). Di tahun 2019, nilai NPS XL dan AXIS juga terus tumbuh sehingga memperkuat posisi strong number two di masing-masing segmen. Keberhasilan dalam melakukan upselling dapat dilihat dari ARPU blended yang meningkat 9% menjadi Rp 35.000 dari sebelumnya Rp 32.000.
Sepanjang tahun 2019, XL Axiata juga terus melakukan perluasan jangkauan dan kapasitas jaringan terutama di wilayah luar Jawa. Hingga akhir 2019, total jumlah BTS XL Axiata meningkat menjadi lebih dari 130 ribu, termasuk lebih dari 40 ribu BTS 4G. Layanan 4G XL Axiata saat ini telah tersedia di 425 kota/kabupaten. XL Axiata juga terus berinvestasi dalam fiberisasi jaringan untuk melayani trafik data yang terus meningkat dengan pesat. Selain itu, investasi pada transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan peningkatan jaringan lainnya untuk melayani pertumbuhan trafik data sehingga dapat memberikan stabilitas pada koneksi, memperluas kapasitas jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan data secara umum juga terus dilakukan.
Investasi pada jaringan yang dipadukan dengan dengan portofolio produk yang inovatif telah berhasil meningkatkan posisi XL Axiata sebagai merek pilihan bagi pelanggan data dengan smartphone. XL Axiata kini menjadi yang terdepan secara industri, baik pada pendapatan data yang mencapai 89%, juga untuk penetrasi smartphone yang mencapai 86% di akhir tahun 2019. Di periode yang sama ini, pengguna smartphone juga berhasil mencapai 48,8 juta pelanggan naik 11% dibanding di tahun 2018, sedangkan untuk jumlah total pelangan XL Axiata tercatat sebanyak 56,7 juta pelanggan.
Selama tahun 2019, XL Axiata telah menghadirkan sejumlah penawaran produk yang inovatif dan berhasil mendapatkan respon yang positif dari pelanggan sehingga mampu mendorong penjualan. Berbagai penawaran dan paket layanan tersebut diantaranya paket XTRA Combo VIP yang menawarkan akses jaringan prioritas kepada pelanggan plus akses ke YouTube dan saluran film iflix, paket “Xtra Rejeki”, paket XTRA Kuota Zero, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan kuota gratis untuk mengunduh aplikasi pilihannya untuk pengguna XL Sedangkan untuk penguna AXIS, diantaranya paket OWSEM dan BOOSTR yang menyasar segmen pemuda dengan kuota untuk media sosial, musik, dan game, “AXIS Forever Play” dan produk “AXIS Unlimited Gaming, dan juga paket khusus yang mengutamakan layanan telepon “MyPRIO Talk+” untuk pengguna XL Prioritas. Selain itu, untuk layanan home entertainment, XL Axiata melalui layanan XL Home juga terus memperluas wilayah layanan dan kerjasama dengan beberapa mitra strategis untuk penyediaan konten-konten video ternasuk Vidio, Netflix dan sebagainya
Wilayah luar Jawa tetap menjadi fokus utama untuk ekspansi jaringan dan jangkauan. Hingga akhir 2019, XL Axiata mencatat kinerja yang sangat kuat dari wilayah luar Jawa yang sekailgus meningkatkan reputasi perusahaan sebagai operator dengan jangkauan yang semakin luas secara nasional. Pertumbuhan pendapatan di wilayah luar Jawa juga terus meningkat, melampaui pertumbuhan pendapatan dari wilayah Jawa, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
“Kami mampu mencetak rekor kinerja 2019 karena implementasi strategi kami lakukan secara fokus dan konsisten. Meskipun terjadi peningkatan persaingan harga di industri selama semester kedua 2019, kami terus fokus menjalankan strategi untuk mencapai keunggulan operasional. Selain itu kami juga memperluas portofolio produk sesuai dengan strategi dual brand, meningkatan penjualan dengan dukungan metode analytics untuk upselling, terus melakukan ekspansi jaringan di luar Jawa, dan tidak ketinggalan melakukan upgrade teknologi,” tegas Dian.
Selama tahun 2019, XL Axiata telah melakukan pembayaran atas pinjaman bank sebesar Rp 950 miliar dan bonds serta sukuk sejumlah Rp 686 miliar melalui kas internal dan refinancing. Hingga 31 Desember 2019, perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang US Dollar.
Beberapa penghargaan berhasil XL Axiata raih di sepanjang tahun 2019. CEO XL Axiata, Dian Siswarini telah dipilih oleh majalah bisnis terkemuka Forbes sebagai salah satu dari Asia’s Power Businesswoman. Dian dinilai sebagai salah satu dari tiga wanita Indonesia yang memiliki peran penting dalam membentuk lanskap bisnis di Asia. Selanjutnya, XL Axiata juga kembali masuk dalam daftar Top 50 of the Biggest Market Capitalization Public Listed Companies di peringkat ke-20, serta meraih The Best Role of Stakeholders Award. XL Axiata juga meraih tiga penghargaan dalam ajang Selular Awards 2019, yaitu CEO of the Year, Best B2B Service, dan Best Network Transformation Initiative.
Tentang XL Axiata
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. XL Axiata fokus menyediakan layanan digital guna memberikan kemudahan bagi aktifitas kehidupan masyarakat serta mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia. Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL Axiata saat ini menyediakan beragam layanan bagi pelanggan ritel dan korporat yang didukung jaringan luas dan berkualitas di seluruh Indonesia. Sejak Desember 2014, XL Axiata telah mengimplementasikan jaringan 4G LTE, yang dilanjutkan dengan pengembangan 4G LTE komersial skala nasional pada bulan Juli 2015. XL Axiata merupakan bagian dari Axiata Group bersama dengan Celcom (Malaysia), Dialog (Sri Lanka), Robi (Bangladesh), Smart (Cambodia), Ncell (Nepal), Idea (India), dan M1 (Singapore). (rel/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: