BBM DAN SEMBAKO ENGGANO TERJAMIN

BBM DAN SEMBAKO ENGGANO TERJAMIN

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan sembako dan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Pulau Enggano masih terkendali.

Asisten II Setdaprov Bengkulu, Hj Yuliswani SE MM mengatakan, untuk pengiriman logistik sembako kebutuhaan rumah tangga masyarakat Enggano, masih tersalurkan.

Sebab, transportasi dari Bengkulu ke Pulau Enggano masih dilayani menggunakan KM Sabuk Nusantara atau kapal perintis.“Kapal perintis yang datang ke Pulau Enggano itu, terkadang banyak barangnya daripada penumpang orangnya. Banyak yang dibawa masyarakat ke Pulau Enggano, seperti beras dan sembako lainnya,” ujar Yulis kepada BE, minggu (9/2).

Menurutnya, kedatangan kapal perintis ke Pulau Enggano, sejauh ini masih tetap lancar. Seminggu dua kali kapal perintas itu datang dari Bengkulu, Pulau Enggano dan Pelabuhan Linau Kabupaten Kaur tetap rutin di lakukan. Hanya saja, angkutan yang dilakukan terbatas.“Kapal ini masih tetap lancar ke Pulau Enggano,” tambahnya.

Hanya saja untuk BBM, menurut Yulis, pengiriman sebelumnya menggunakan kapal Pulo Tello, harus menggunkan kapal perintis. Memang secara kegunaan, kapal tersebut bukan kapal khusus untuk pengangkut BBM.

Hanya seja, ketika kapal Pulo Tello yang saat ini masih dalam perbaikan, harus menggunakan kebijakan diskresi untuk menggungkan Kepal Perintis.“Memang untuk mengangkut BBM masih diskresi. Tapi tetap disalurkan, walapun terbatas,” tutur Yulis.

Untuk kapal Pulo Tello, menurut Yulis, harusnya memang sudah selesai dalam perbaikan.Namun lantaran adabeberapa kendala mesin yang rusak, mengharuskan kapal belum bisa berangkat ke Bengkulu dan Pulau Enggano.“Kemarin sudah siap berangkat ke Bengkulu dari Jakarta. Semua administrasi sudah selesai, perbaikan selesai. Saat mau berangkat, ada lagi yang rusak. Jadi masih diperbaiki lagi,” ungkapnya.

Selesainya perbaikan kapal, Yulis mengatakan belum bisa dipastikan. Hanya saja, pihaknya berharap, kepala yang bisa mengangkut BBM dan penumpang itu bisa selesai perbaikan dalam waktu dekat.

Sehingga kapal tersebut bisa kembali beroperasi mengangkut penumpang, barang dan BBM ke pulau terluar tersebut.“Kita harap semakin cepat semakin baik,” terang Yulis.

Yulis menegaskan, pemprov tetap akan memberikan perhatian serius kepada masyarakat Pulau Enggano. Bahkan dalam minggu ini, rencananya Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah langsung akan datang ke Pulau Enggano, mamastikan kondisi di Pulau Enggano yang sebenarnya.

“Perhatian ke masyarakat Enggano tetap menjadi utama. Karena itu masyarakat kita juga, masyarakat Indonesia. Pemerintah menjamin itu,” tandas Yulis.

Ingin Lepas Diri Dari Kabupaten BU Sementara iytu, hari ini (10/2) perwakilan masyarakat Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) akan mendatangi dan guna menemui langsung orang nomor 1 di Provinsi Bengkulu.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Lembaga Adat Enggano Ferdinand Kaarubi saat dikonfirmasi awak media minggu (9/2). \"Ya rencananya besok kita beberapa perwakilan masyarakat Enggano akan menghadap pak Gubernur Rohidin Merysah,\" katanya.

Ferdinand menjelaskan, bahwa kedatangan mereka tersebut untuk menyampaikan langsung bahwa seluruh elemen masyarakat baik dari Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda akan menyatakan melepaskan diri dari wilayah adminstrasi Kabupaten BU.

Selain itu juga ada tuntutan lainnya yang akan disampaikan terkait dengan permasalahan saat ini yang sedang terjadi diantaranya kelangkaan BBM, perbaikan jalan desa, serta perbaikan pelabuhan Kahyapu \"Ya, ada 10 point yang akan kita sampaikan, namun yang paling pokok yang ingin kami sampaikan kepada gubernur adalah kami masyarakat kepulauan Enggano ingin pisah dari wilayah Kabupaten BU,\" jelasnya.

Ferdinand menerangkan, bahwa keinginan masyarakat kepulauan Enggano ingin memisahkan diri dari Wilayah adminstrasi Kabupaten BU tersebut lantaran untuk segala bentuk dalam kepengurusan birokrasi yang terlalu jauh dan membutuhkan waktu.

Selain itu juga memang untuk suport atau dukungan dalam pembangunan infrastruktur, kesehatan dan SDM dari Pemkab BU sendiri memang kurang perhatian.

Ditambah lagi dengan lambat terhadap penanganan krisis pasokan BBM yang terjadi saat ini.\"Dikarena akses yang terlalu jauh ini lah penyebab faktor utama masyarakat Enggano ingin memisahkan diri dari Kabupaten BU, ditambah lagi dengan kurangnya perhatian dari Pemkab BU baik dari segi infrastruktur, Kesehatan dan SDM dan lainnya yang menambah keinginan masyarakat ingin lepas dari Kabupaten BU,\" terangya.

Sementara itu, disisi lain Ketua Forum Kades Kecamatan Enggano Reddy Kaitora mengatakan, bahwa kondisi saat ini memang sedikit kondusif namun masyarakat memang mengeluhkan alat transportasi dengan kapal perintis, karena banyak masyarakat tidak bisa membawa hasil bumi mereka sepenuhnya dikarenkan kapasitas kapal perintis memang sedkit.

Selain itu juga untuk transportasi udara yang menampung penumpang juga sedikit ditambah lagi dengan ongkos yang terlalu mahal bila dibandingkan dengan kapal perintis hanya Rp 13 ribu sedangkan transportasi udara Rp 300 ribu. \"Ya, kalau dilihat kondisi saat ini memang keluhan masyarakat, karena tidak bisa membawa hasil bumi mereka dengan sepenuhnya, akibatnya banyak hasil bumi msayarakat yang membusuk begitu saja, karena kapasitas kapal perintis sedikit serta jadwal keberangkatan juga tidak setiap hari,\" tuturnya.

Lebih lanjut Reddy menuturkan, pihaknya selaku ketua forum kades setempat akan melakukan rapat bersama terkait dengan permasalahan ini.

\"Terkait dengan permasalahan ini kita akan kembali melakukan rapat bersama seluruh Kades disini. Dan juga info yang saya dapat rencananya pasokan BBM akan disalurkan besok, namun ini baru info saja, belum tahu kepastiannya,\" tukasnya.(127/151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: