SMPN 8 RL Dihantui Longsor
CURUP, Bengkulu Ekspress - Selama hampir satu tahun terakhir, SMPN 8 Rejang Lebong yang ada di Jalan Agus Salim Desa Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan dihantui longsor.
Hal tersebut setelah tanah di bagian belakang sekolah sejak satu tahun terakhir longsor. Lokasi tanah yang longsor merupakan tebing dari aliran Sungai Musi yang berada tepat di belakang sekolah.
Longsor yang terjadi sejak akhir April 2019 lalu tersebut mengancam salah satu ruang kegiatan belajar mengajar.\"Longsor ini sudah terjadi sejak banjir besar tahun lalu, sampai sekarang belum ada upaya penanggulangan,\" sampai Kepala SMPN 8 Rejang Lebong, Rini Nursanti.
Akibat longsor tersebut, menurutnya bibir tebing saat ini hanya berjarak sekitar 3 meter lagi dari bangunan sekolah yang merupakan ruang belajar mengajar. Kondisi tersebut, menurutnya sudah sangat mengkawatirkan terutama keselamatan guru dan murid, karena dikhawatirkan sewaktu-waktu longsor susulan bisa saja terjadi.
\"Guru-guru sudah mulai khawatir dan cemas saat mengajar disana, takutnya saat ngajar tiba-tiba terjadi longsor susulan,\" tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Rejang Lebong, Hidayatullah yang mengetahui kondisi tersebut langsung mendatangi sekolah. Untuk memastikan informasi yang ia terima terkait dengan ancaman longsor di SMPN 8 Rejang Lebong.\"Pasca mendapat informasi, kita dari komisi I yang membidangi pendidikan tentu ingin mengetahui langsung kondisi sehingga langsung melakukan pengecekan,\" sampai Hidayatullah yang akrab disapa Dayek.
Melihat kondisi tersebut, menurut Dayek kondisinya memang cukup mengkhawatirkan, terlebih lagi saat musim hujan seperti saat ini, sehingga menurutnya sangat rawan terjadi longsor susulan. Oleh karena itu ia berharap kepada dinas terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong untuk melakukan langkah antisipasi seperti melakukan pembangunan pelapis tebing atau bronjong untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.
\"Kami harap BPBD bisa melakukan tindakan jangan sampai longsornya semakin parah bahkan mengenai gedung sekolah, sehingga biaya yang kita keluarkan akan lebih besar,\" sampainya.
Tak hanya itu, menurut Dayek bila terus dibiarkan tanpa ada upaya penanggulangan yang lebih dikhawatirkan longsor susulan terjadi saat jam belajar sehingga bisa mengancam keselamatan siswa maupun guru yang mengajar di kelas yang terancam longsor tersebut. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: