Kedatangan Presiden Disambut Aksi Mahasiswa

Kedatangan Presiden Disambut Aksi Mahasiswa

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bengkulu Berdaulat melakukan aksi di Simpang 4 Masjid Jamik Bengkulu, Rabu (5/2). Mereka sengaja melakukan aksi saat Presiden Joko Widodo datang ke Bengkulu agar orang nomor satu di Bengkulu tersebut mendengarkan langsung aspirasi yang mereka sampaikan.

Pantuan di lapangan, meski sempat terjadi sedikit gesekan tetapi kepolisian berhasil mengendalikan situasi sehingga mahasiswa tetap melakukan orasi dengan tertib. Mahasiswa melakukan aksi dengan pengawalan ketat puluhan personel kepolisian dari Polda dan Polres Bengkulu. Mereka diarahkan agar tidak mendekat ke Jalan Soeprapto. Akhirnya mahasiswa melakukan aksi ke arah Jalan Lektol Iskandar ke arah SMPN 3 Bengkulu.

Koordinator akri, Muhamad Fauzan Hanif mengatakan, mereka turun melakukan aksi karena keadaan Bengkulu dan Republik Indonesia sedang tidak baik. Sengaja turun melakukan aksi bukan karena ingin menggagalkan kunjungan presiden. Puluhan mahasiswa tersebut kemudian menyampaikan 8 aspirasi kepada Presiden Joko Widodo agar segera di perbaiki.

\"Kami meminta kepada pak Presiden mendengarkan aspirasi kami ini, karena menurut kami Provinsi Bengkulu dan Republik Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik,\" tegasnya.

Mahasiswa Sampaikan Beberapa Tuntutan

Ada beberapa tuntutan mahasiswa yang disampaikan dalam orasi. Diantaranya mendesak presiden mengeluarkan perpu undang-undang nomor 19 tahun 2019 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi. Mendesak presiden menuntaskan permasalahan korupsi. Membatalkan kenaikan BPJS. \"Jika BPJS dinaikkan bagaimana nasib masyarakat kecil nanti, kami minta tolong batalkan kenaikan iuran BPJS,\" ujar mahasiwa.

Mahasiwa juga mendesak presiden menutup PLTU, serta memangkas utang luar negeri dan membuka akses keterbukaan informasi terkait hutang luar negeri Indonesia. Mendesak pemerintah segera menuntaskan kasus HAM dan menjamin kebebasan berpendapat setiap warga negara. Pastikan anggaran pendidikan setiap daerah dan meminta presiden turut andil dalam perbaikan pendidikan. Mendesak presiden memastikan tidak lagi terjadi Karhutla di Indonesia, tidak tegas oknum pembakar hutan. \"Masalah kemiskinan harus segera diselesaikan, tingkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tuntaskan BUMN yang bermasalah,\" tegasnya. Setelah selesai menyampaikan aspirasi, puluhan mahasiswa tersebut kemudian membubarkan diri dengan tertib.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: