Kasus Asusila di Benteng
Penyidik Segera Lakukan Rekonstruksi
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Kasus dugaan asusila hingga menyebabkan seorang balita berumur kurang dari 3 tahun meninggal dunia masih diselidiki Polres Bengkulu Tengah dan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu. Karena tersangka AL termasuk kategori masih dibawah umur, penyidikan dilakukan dengan cepat. Setidaknya 15 hari sudah harus dilimpahkan ke kejaksaan. Dalam waktu dekat rekontruksi bakal dilakukan dilokasi kejadian. Rekontruksi akan dibantu unit PPA Dit Reskrimum Polda Bengkulu dan dihadiri pihak kejaksaan.
\"Untuk kelengkapan berkas perkara rekonstruksi tetap dilakukan. Terkait pengamanan dilokasi sudah pasti kita perketat untuk mencegah hal tidak diinginkan,\" jelas Direskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Tedy Suhendyawan Syarif, kemarin (23/1).
Meski pelaku merupakan anak-anak, dipastikan penegakan hukum akan dilanjutkan sesuai undang-undang yang berlaku. Karena ancaman pidana pasal yang dilanggar lebih dari 7 tahun, besar kemungkinan pelaku tidak mendapatkan diversi.\"Kasusnya sudah penyidikan, pelaku masih dititip di Rutan Polda Bengkulu. Penanganannya masih Polres Benteng di bantu Unit PPA Polda Bengkulu,\" jelas Kabid Humas, Kombes Pol Sudarno SSos MH.
Kebanyakan pelaku pencabulan terhadap anak dibawah umur yang terjadi di Bengkulu adalah orang terdekat. Orang terdekat yang dimaksud bisa saja paman, ayah tiri atau tetangga. Polda Bengkulu menghimbau kepada seluruh orang tua yang memiliki anak perempuan atau laki-laki jangan mempercayakan mengasuh anak kepada orang lain selain ayahnya sendiri. Jangan diserahkan mengasuh kepada saudara laki-laki atau keluarga dekat seorang laki-laki. \"Kami menghimbau jangan mengasuh atau menitipkan anak untuk diasuh orang lain selain ayahnya. Sangat rawan terjadi asusila, jangan sampai kejadian seperti di Kabupaten Benteng terulang. Kasus tersebut menjadi cambukan bagi kita semua, Polda Bengkulu ikut berduka dan mengaturkan duka mendalam,\" imbuh Kabid Humas.
Upaya tersebut harus didukung oleh Pemda Benteng, setelah kejadian tersebut Pemda Benteng setidaknya melakukan sosialisasi dan edukasi sampai ke tingkat desa pelosok. Sosialiasi dimaksud bagaimana caranya mengasuh anak agar tidak dititipkan kepada orang lain. Kebanyakan di desa-desa, orang tua mempercayakan anaknya diasuh orang lain, sementara orang tua bekerja di kebun. \"Bisa dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh orang tua di Benteng, terutama yang ada di desa pelosok,\" pungkas Kabid Humas.(167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: