UNIB KUKUHKAN TIGA GURU BESAR
Total Miliki 44 Guru Besar
BENGKULU, bengkuluekspress.com -Universitas Bengkulu (Unib) mengukuhkan 3 orang guru besar baru, di Aula utama Rektorat Unib, Senin (23/12). Dengan begitu jumlah guru besar Unib menjadi 44 orang. Upacara pengukuhan tersebut berlangsung pada rapat terbuka senat Universtas Bengkulu dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Lizar Alfansi, SE MBA.Ph.D. Tiga orang guru besar baru tersebut adalah Prof. Dr Ridwan Nurazi SE, MSc Ak Ca yang juga Rektor Unib (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), kemudian Prof. Dr. Ir. Catur Herison MSc (Fakultas Pertanian) serta Prof. Dr.Ir Endang Sulistyowati MSc yang juga dari Fakultas Pertanian Unib.
Tiga guru besar menyampaikan orasi pengukuhanya secara bergantian. Prof. Dr.Ir Endang Sulistyowati MSc menyampaikan orasi dengan judul Aplikasi Ragi Tape, Temulawak, dan Limbah Durian Untuk Ternak Perah. Menurut Endang, subsesktor peternakan dalam hal agribisnis susu dan produk turunannya perlu diperhitungkan. Dinamika produksi susu sapi perah di Indonesia tiap tahun meningkat, dari 78.200 ton menjadi 467.229 ton pada periode tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dalam negeri pemerintah melakukan impor susu mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan 1,91%, karena kandungan asam lemak susu berpotensi positif pada kesehatan manusia.
\"Untuk itu perlu dilakukan upaya perbaikan dinamika rumen untuk peningkatan produksi susu dan kualitas susu melalui perbaikan nutrisi, antara lain dengan aplikasi kosentrat yang mengandung PUGA yang disuplementasi temulawak dan ragi dan pemanfaatan limbah buah durian sebagai bahan pakan ternak, \" jelansya.
Kemudian orasi kedua disampaikan Prof. Dr. Ir. Catur Herison MSc dengan judul \"Pemuliaan tanaman dengan bantuan penanda DNA untuk mearkit Varietas unggul Adaptif lingkungan Suboptimum\". Ia melihat populasi penduduk yang tiap tahun meningkat dan berimplikasi pada kebutuhan akan pemenuhan pangan, sandang papan, serta infrastruktur dan lainnya sedangkan sumber daya alam tidak bertambah bahkan sebagian alih fungsi lahan. Oleh karena itu upaya peningkatan produksi melalui ekstensifikasi terpaksa harus dilakukan pada lahan-lahan marjinal karena keterbatasan lahan subur.
Pemuliaan tanaman sangat mustahik untuk mengatasi persoalan kemampuan meningkatan lahan pangan, bagaimana manusia menggunakan kemampuan untuk memanipulasi adaptif tersebut. \"Kalau menggunakan pendekatan budidaya perbaikan kondisi lingkungan sering kali temporer, contoh untuk kondisi lahan masam maka pendekatan budidaya dengan cara pengapuran. Maka perlu aplikasi pengapuran secara terus menerus tetapi jika melakukan varietas adaptif dan menghasilkan suatu varietas maka akan tumbuh dengan baik dengan kondisi lahan asam tersebut, \" katanya.
Hasil penelitianya berupa perkembangan teknologi penanda DNA dan pemanfaatannya dalam perakitan varietas tanaman tengah diproses untuk simulasi uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil). \"Hasil penelitianya bisa digunakan masyarakat petani, pasalnya jika diterapkan maka akan memberikan keuntungan bagi petani, dan ini menjadi aset bagi universitas Bengkulu,\" tutupnya. Orasi terakhir disampaikan Prof. Dr Ridwan Nurazi SE, MSc Ak Ca yang juga Rektor Unib dengan judul orasi \"Good Corporate Governance and Tunneling In Influencing Indonesian Economc Cases For Public Listed Companies\".
Ridwan Nurazi menegaskan, pertimbangan dalam pengangkatan judul penelitian tersebut karena hasil karya ilmiahnya yang sudah banyak dipublikasikan yang mudah diterima audiens. \"Masalah tata kelola perusahaan yang baik, penyalahgunaan wewenang menjadi topik umum dan tidak terlalu tehnis, \" ujarnya. Persoalan-persoalan itu melanda pada perusahaan-perusahaan pemerintah atau dikenal perusahaan plat merah. Rendahnya good corporate governance berakibat minimnya perlindungan pada pemegang saham minoritas menyebabkan hilangnya kepercayaan investor, terutama investor asing untuk tetap memegang saham-saham perusahaan publik seperti perusahaan plat merah.
\"Banyak perusahaan BUMN menjadi lahan penyalahgunaan kekuasaan, ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diperbaiki bagi pemerintah\" jelasnya.
Ia berharap dengan dengan penambahan guru besar ini, bisa berkontribusi baik pada dirinya maupun institusi, kaitanya dengan akreditasi program studi dan perguruan tinggi. Inilah penambahan point akareditasi, dan punya ekspertis dan beragam guru besar. Sementara itu, pada penyampaian orasi Rektor Unib Prof. Dr. Ridwan Nurazi, menangis saat menutup pidato pengukuhan guru besar.
Dia mangaku mengingat kedua orang tuanya yang sudah tiada. Keduanya merupakan sosok figur perjuangannya dari Sekolah Dasar (SD) sampai menjadi seperti saat ini. \"Ayahanda dan ibunda saya mendorong saya hingga seperti ini,\" kata ujarnya terisak tangis.
Hal sama juga dirasakan Prof. Dr. Ir. Catur Herison MSc yang kedua orang tuanya juga sudah tiada. Dia juga mengundang orang yang berjasa dalam hidupnya semua orang yang ada dalam kehidupannya tersebut menjadi inspirasi. \"Semua adalah inspirasi saya dan mereka mendukung saya sampai ke titik ini,\" katanya.
Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Lizar Alfansi, SE MBA.Ph.D menuturkan pengukuhan tiga guru besar tersebut bisa menjadi suport bagi para dosen lain, juga terobsesi segera meraih profesi guru besar. \"Guru besar ini penting sekali, sudah dua tahun yang lalu kita mempercepat perbanyak guru besar, harapanya kedepan akan semakin banyak lagi guru besar yang muncul,\" harapnya.
Pada pengukuhan guru besar tersebut dihadiri Gubernur Bengkulu, DPD RI, senat wakil rektor, dekan wakil dekan, mitra perbankan, rektor universitas swasta, kepala biro, dosen, karyawan dan tamu undangan lainnya. Diakhir pengukuhan ditandai dengan penyematan tanda guru besar,dilanjutkan dengan foto bersama mitra dan diakhiri pemberian selamat. (247/*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: