Tembus Pasar Nasional

Jeruk Gerga RL Segera ke Pasar Ekspor

CURUP, Bengkulu Ekspress - Pengembangan jeruk Gerga yang dilakukan di Kabupaten Rejang Lebong mulai membuahkan hasil. Hal tersebut karena saat ini jeruk Gerga yang dikembangkan di Kabupaten Rejang Lebong tersebut telah menembus pasar nasional. Mulainya jeruk gerga ke pasar nasional tersebut ditandai dengan pelepasan oleh Bupati Rejang Lebong dalam kegiatan pra event garden flower festival 2019 di Danau Mas Harun Bastari Rabu (20/11) kemarin.

\"Sebenarnya jeruk gerga ini sudah empat tahun terakhir sudah merambah pasar nasional atau sejak saya pertama menjabat bupati namun baru hari ini dilakukan pelepasan,\" sampai bupati.

Keberhasilan jeruk gerga asal Kabupaten Rejang Lebong menembus pasar nasional tersebut, menurut bupati sesuai dengan harapannya, dimana menurut Hijazi harapannya adalah hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Rejang Lebong tersebut bisa dirasakan masyarakat luas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Rejang Lebong. \"Setelah mampu menempus pasar nasional, kita dorong terus agar jeruk gerga ini bisa menempus pasa ekspor,\" tambah bupati.

Untuk mendukung pengembangan jeruk gerga hingga bisa menjadi komoditas ekspor, bupati mengaku Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan membantu dalam hal memberikan pelatihan kepada para petani dan penyediaan lahan, karena menurut bupati salah satu kendala dari belum adanya ekspor jeruk gerga ini karena Kabupaten Rejang Lebong belum bisa memenuhi jumlah permintaan dari negera luar. Namun dengan perluasan lahan maka diharapkan bisa memenuhi permintaan dari beberapa negara yang menyatakan kesiapannya meneriman jeruk gerga Rejang Lebong.

Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Subtropika, Kementrian Pertanian, Dr Ir Harwanto, MSi dalam kesempatan tersebut mengungkapkan jeruk gerga saat ini sudah menjadi produk unggulan nasional. \"Saat ini jeruk gerga ini sudah masuk dalam produk unggulan nasional,\" sampainya. Menurut Harwanto, awalnya jeruk gerga memang dikembangkan di Kabupaten Lebong, namun saat ini sudah meluas hingga ke Kabupaten Rejang Lebong, bahkan untuk mengembangkan jeruk gerga di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2018 lalu pihaknya telah membantu sebanyak 60 ribu bibit jeruk gerga kepada para petani di Kabupaten Rejang Lebong.

Di sisi lain, Direktur CV Lukluk Agrobiz selaku suplier jeruk gerga asal Kabupaten Rejang Lebong, Rico Romah Rio mengungkapkan bahwa selama ini jeruk gerga asal Kabupaten Rejang Lebong sudah masuk dalam sejumlah pasar dan swalayan di Pulai Jawa mulai dari Jakarta, Bandung hingga Surabaya dan sejumlah daerah lain termasuk diluar Jawa. Bahkan ia mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya tengah mempersiapkan untuk eskpor ke Singapura. \"Saat ini baru pasar nasional, namun 2020 mendatang sudah masuk pasar ekspor salah satunya ke Singapura dan Kuwait yang sudah ada permintaan,\" paparnya.

Untuk produksi jeruk gerga di Kabupaten Rejang Lebong sendiri, menirut Rico dalam seminggunya bisa mencapai 20 sampai 30 ton dari 600 hektar lahan jeruk gerga yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong mulai dari Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya serta Kecamatan Sindang Dataran. \"Jeruk gerga Rejang Lebong ini memang berasal dari Lebong yaitu Rimau Gerga Lebong yang dikembangkan hingga ke Kabupaten Rejang Lebong,\" paparnya.

Terkait dengan penamanan jeruk gerga Rejang Lebong sendiri, Rico mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong untuk bisa memberikan nama apa pada jeruk gerga asal Kabupaten Rejang Lebong tersebut. Lebih lanjut Rico menjelaskan, sebenarnya pengembangan jeruk gerga tersebut bukan hanya dilakukan di Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong saja namun juga dibeberapa daerah lainnya seperti di Pagar Alam.

Hanya saja menurut Rico dari beberapa daerah pengembangan gerga termasuk Lebong yang pertama kali melakukan pengembangan, hasil pengembangan atau buah dari jeruk gerga yang ditanam di Kabupaten Rejang Lebong yang memiliki kualitas paling baik dibandingkan dari jeruk gerga yang dikembangkan didaerah lain. (251)

Sumber: