Petani Karet Duel dengan Beruang
LUBUK SANDI, Bengkulu Ekspress - Nyoman Pramana (53), warga Dusun II Desa Tanjung Kuaw, Kecamatan Lubuk Sandi, nyaris tewas kemarin (24/9) pukul 08.00 WIB. Petani karet ini didatangi seekor beruang yang cukup besar saat dia sedang menyadap karet di kebun miliknya. Dia sempat berduel hebat dengan beruang itu dalam waktu cukup lama hingga akhirnya beruang itu pergi meninggalkan korban yang terluka parah. Nyoman mengalami luka robek di kepala sehingga oleh warga dan keluarga langsung dilarikan ke RSMY Bengkulu.
Data terhimpun BE, kejadian berawal dari korban yang sedang menyadap karet di kebun miliknya tersebut, didatangi oleh Beruang yang langsung menyerangnya. Karena terkejut dengan kadatangan beruang tersebut, korban sempat terjatuh saat berkelahi dengan Beruang sebesar Kambing tersebut.
\"Warga saya ini sempat berkelahi dengan Beruang itu. Saat berkelahi tersebut dia terjatuh sehingga menjadi bulan-bulanan Beruang tersebut,\" terang Kades Tanjung Kuaw, Heri kepada BE saat di hubungi melalui ponselnya.
Dijelaskan Heri, korban yang saat itu telah terjatuh dan mengalami luka sempat berteriak minta tolong. Teriakan korban tersebut terdengar tetangga kebunnya yang saat itu juga sedang menyadap. Saat si tetangga tiba di tempat kejadian perkara (TKP) Beruang itu telah pergi sehingga korban langsung dievakuasi ke desa.\"Karena luka di kepalanya cukup besar dan terus mengeluarkan darah, maka korban langsung dibawa ke RSMY Bengkulu,\" tegasnya.
Kejadian ini telah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah 2 Seluma juga Polsek Sukaraja. Mendapat laporan ini, BKSDA dan Polsek Sukaraja langsung turun ke TKP guna menindaklanjuti keresahan warga atas keberadaan beruang tersebut.
\"Tim Polsek Sukaraja dan BKSDA Seluma, telah turun ke TKP untuk mengetahui keberadaan Beruang yang telah menggigit warga saya ini,\" ucap Heri.
Kapolres Seluma AKBP I Nyoman MerthadanaSIk melalui Kapolsek Sukaraja Iptu Noviaska SH MH menghimbau, agar warga tidak dulu melaksanakan aktivitasnya di kebun. Sebelum dilakukan pengusiran ataupun Beruang tersebut ditangkap oleh BKSDA Seluma. Termasuk untuk menahan diri ke kebun masing masing.
\"Untuk sementara kalau bisa jangan dulu beraktivitas di kebun. Jika memang tidak bisa ditinggalkan, usahakan jangan sendiri. Jadi kalau Beruang tersebut muncul lagi dapat langsung memberitahukan ke pihak desa untuk dilakukan penangkapan,\" sampai Noviaska. (333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: