Pasar Minggu Terbengkalai
Omzet Pedagang Turun
BENGKULU, BE - Puluhan pedagang yang berjualan di lantai II Pasar Minggu mulai mengeluhkan kondisi bangunan yang terbengkalai dan banyaknya auning yang rusak sehingga jualan mereka sepi pembeli. Hal ini secara perlahan telah mematikan perekonomian para pedagang tersebut karena terus terjadi penurunan omzet.
\"Kalau pembeli bisa dihitung satu dua orang saja. Orang tidak mau masuk ke sini, selain tempatnya kotor, akses masuk juga tidak jelas mau lewat mana,\" ungkap Arul, salah satu pedagang pakaian.
Para pedagang yang menempati Pasar Minggu lantai II ini umumnya menjual pakaian, aksesoris, tas, celana dan sebagainya. Dari puluhan auning yang tersedia, hanya ada beberapa saja yang masih ditempati pedagang, sedangkan yang lainnya sudah tutup dan dibiarkan rusak. Belum lagi ditambah suasana kumuh di setiap sudut, serta beberapa sarana yang tidak pernah diperbaiki.
Seperti yang disampaikan Leni, salah satu pedagang lainnya mengaku ingin sekali pindah dari Pasar Minggu tersebut, namun tidak tahu bisa pindah dimana lagi. Untuk itu, ia sangat mengharapkan agar pemerintah dapat melakukan renovasi atau penataan terhadap Pasar Minggu bertingkat tersebut.
Menurutnya, Pasar Minggu ini berada tepat di pusat kota dan seharusnya bisa lebih bergeliat jika memang pemerintah serius mengelolanya, termasuk memperbaiki sarana prasarana perdagangan. \"Kalau umumnya orang jual pakaian itu omzetnya bisa sampai Rp 1 jutaan per hari, tapi kami kadang Rp 500 ribu saja tidak sampai. Harapan kami secepat mungkin diperbaiki atau direnovasi sedemikian rupa,\" harap Leni.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Hj Dewi Dharma MSi menerangkan bahwa hingga tahun 2020 mendatang Pasar Minggu bertingkat memang belum ada rencana pembangunan apapun. Hal ini dikarenakan belum adanya anggaran yang memadai.
\"Untuk tahun 2019 sampai 2020 memang belum ada perencanaan, jadi tidak ada anggarannya. Tapi nanti akan coba kita usulkan dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk membangun infrastruktur pasar itu,\" terang Dewi. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: