Nelayan Ditemukan Tewas

Nelayan Ditemukan Tewas

TANJUNG KEMUNING, Bengkulu Ekspress - Pencarian Tim Basarnas, Polairud, TNI AL dan anggota Polsek Tanjung Kemuning bersama nelayan setempat terhadap Suafi (48), nelayan yang tenggelam di perairan laut Desa Tanjung Bulan, membuahkan hasil. Jasad Suafi, yang merupakan mantan Kades Desa Padang Tinggi tersebut, ditemukan tewas di pinggir pantai Teluk Beriang Desa Padang Tinggi, Selasa (27/8) siang.

“Korban itu ditemukan di sekitar bibir pantai Teluk Beriang Desa Padang Tinggi. Waktu kita temukan sudah mengapung dan kulit korban sudah mengelupas,” kata Aslianto, Kades Padang Tinggi, kemarin (27/8).

Data terhimpun BE, Suafi ditemukan tim gabungan itu sekitar pukul 12.00 WIB di perairan Teluk Beriang Desa Padang Tinggi. Penemuan mayat korban itu berawal dari Tim Basarnas, Polairud, TNI AL, Anggota Polsek Tanjung Kemuning dan nelayan setempat melakukan penyisiran di lokasi dengan menggunakan perahu karet dan perahu nelayan. Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi terlentang mengapung dengan kondisi hanya menggunakan baju hitam, dan juga beberapa bagian tubuh korban terkelupas dan juga luka akibat hantaman batu karang. Setelah ditemukan, tim langsung menghubungi anggota lain untuk menghubungi mobil ambulance untuk dibawa ke Puskesmas terdekat. Setelah tiba mobil ambulance, jasad korban akhirnya langsung dibawah ke Puskesmas setempat dan selanjutnya dibawa ke rumah duka.

“Korban ditemukan ini berkat kerjasama kita semua, meskipun kondisi korban sudah tidak bernyawa, tapi Alhamdulillah korban sudah ditemukan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kaur AKBP Arief Hidayat SIK melalui Kapolsek Tanjung Kemuning IPTU Pidraini Gumay membenarkan jika nelayan yang hilang telah ditemukan tim gabungan di sekitar Teluk Beriang Desa Padang Tinggi. Dimana korban ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi. “Korban waktu ditemukan sudah tidak lagi bernyawa, dan jenazah korban akan dimakamkan langsung oleh pihak keluarga. Juga pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas kepergian korban, dan kita turut berduka cita,” terang Kapolsek.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban dinyatakan hilang oleh warga sekitar pukul 17.30 WIB. Kejadian itu bermula dari korban bersama rekan-rekannya pergi melalui ke perairan Desa Tanjung Bulan. Nah saat korban hendak pulang tiba-tiba perahu sampan yang ia tumpangi bersama-sama dengan kedua rekannya yaitu Saparudin dan Radis yang akan mendarat di pantai di Desa Tanjung Bulan sekitar 30 meter dari bibir pantai kayu penyeimbang sampai sebelah kiri patah yang mengakibatkan sampai tidak seimbang dan lalu korban melompat dari sampan dengan maksud untuk menyeimbangkan perahu, akan tetapi setelah melompat dari sampan korban tidak muncul kembali ke permukaan laut.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: