Kemarau, Warga Serbu Sungai

Kemarau, Warga Serbu Sungai

TANJUNG KEMUNING, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Kaur saat ini memaksa sebagian warga di beberapa wilayah Tanjung Kemuning menggunakan air sungai Padang Guci untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Diantaranya, warga dari beberapa desa di Kecamatan Tanjung Kemuning, terpaksa ke sungai Padang Guci Desa Padang Leban untuk melakukan beberapa aktivitas seperti mandi dan mencuci pakaian, Senin (12/8).

“Sudah dua minggu ini sumur di rumah kami kering. Kalau pun ada airnya paling cuma cukup untuk air minum saja. Kami terpaksa mandi dan mencuci di sungai ini,” ujar Iwan (38), salah satu warga Kecamatan Tanjung Kemuning, kepada BE kemarin (12/8).

Dikatakannya, sungai Padang Guci merupakan alternatif setiap tahun baginya bila musim kemarau menjelang. Menurut Iwan selain dirinya banyak pula warga dari desa lainnya yang datang ke sungai dimaksud karena mengalami kekeringan. Dimana tampak tiap siang dan sore terlihat ramai dan berbondong-bondong warga berdatangan dari berbagai penjuru di kawasan kecamatan tersebut.

“Beginilah kalau kemarau, sumur mulai kering, air PAM gak jelas kemana, ya mau tidak mau ke sungai. Memang agak sedikit merepotkan,” ujarnya.

Senada, Vera (43) warga setempat, ia juga mengaku jika setiap sore sejak masuk musim kemarau, sekitar pukul 16.00 WIB di sungai tersebut. Sebagian warga yang mandi terkadang tidak sendiri, melainkan bahkan ada yang membawa keluarga besarnya untuk segala keperluan, seperti untuk mandi. Menurutnya, ini hal yang sudah biasa, jika telah kemarau tiba sungai tempat solusinya untuk mandi.

“Sumur di rumah kering. Kalau tidak ke sungai kami tidak mandi dan pakaian kotor menumpuk. Kalau untuk minum, masak nasi dan masak sayur kita gunakan air galon,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur Ujang Syafiri SPd ketika dikonfirmasi, mengakui jika beberapa minggu ini warga mulai kesulitan air bersih. Sedangkan kemarau diprediksi akan terus terjadi hingga Sepember mendatang.

“Sekarang ini kita tidak bisa berbuat banyak, untuk memenuhi kebutuhan air di kantor sulit karena sumur susah ada yang kering. Sekarang ini warga Kaur bisa mengandalkan sungai, karena hampir semua wilayah di Kaur ini ada sungai,” tandasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: