Optimisme Masyarakat Terhadap Ekonomi Meningkat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Optimisme masyarakat dengan kondisi ekonomi Bengkulu pada triwulan II 2019 meningkat. Peningkatan tersebut terlihat dari Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Bengkulu pada triwulan II-2019 yang tercatat sebesar 127,39. Artinya kondisi ekonomi konsumen di Bengkulu berjalan dengan baik, dan mengalami peningkatan, bahkan melebihi nilai ITK nasional yakni sebesar 125,68.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, kondisi konsumen yang lebih baik ini diikuti dengan tingkat optimisme konsumen yang juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan sebelumnya ITK Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 101,33.
\"Meningkatnya optimisme konsumen, ini tercermin dari tiga faktor pembentuk ITK yaitu pendapatan rumahtangga, volume konsumsi barang/jasa dan inflasi. Ini juga menunjukkan masyarakat Bengkulu, optimis dari triwulan sebelumnya dalam memandang kestabilan perekonomian,\" kata Dyah, kemarin (7/8).
Nilai ITK menunjukkan derajat optimisme kestabilan ekonomi yang ditunjukkan oleh perilaku konsumen dalam menyimpan dan membelanjakan pendapatan rumah tangganya. Dimana jika kepercayaan konsumen meningkat, maka mengindikasikan keadaan ekonomi yang baik, dan konsumen lebih banyak membelanjakan uangnya untuk konsumsi.
\"Sebaliknya jika konsumen pesimis maka mereka akan mengurangi pengeluaran rumah tangga dan meninjau ulang keadaan finansialnya,\" ujar Dyah.
Pada Triwulan ini, komponen inflasi yang kurang berpengaruh terhadap total pengeluaran rumah tangga sebesar 123,22. Sementara Indeks volume konsumsi barang dan jasa sebesar 135,60, artinya konsumen masih optimis dengan nilai optimisme yang jauh lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.\"Kita lihat memang pada triwulan II 2019 optimisme konsumen meningkat. Hal ini kemungkinan, karena THR dan hari raya Idul Fitri, makanya meningkat,\" ungkap Dyah.
Meski begitu, Dyah mengaku, pada triwulan III 2019, ITK Provinsi Bengkulu diperkirakan pesimis dengan nilai indeks sebesar 95,33. Hal ini menandakan bahwa persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi kurang begitu baik. \"Pesimisme konsumen pada triwulan III-2019 dipengaruhi menurunnya perkiraan pendapatan rumah tangga dan juga rencana pembelian barang tahan lama,\" tutupnya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Kamaludin MM mengatakan, pada triwulan III 2019 kemungkinan ITK akan tetap meningkat. Tetapi peningkatannya tidak sebesar pada triwulan II 2019, karena daya beli masyarakat juga tidak begitu meningkat signifikan. \"Kemungkinan juga bisa meningkat, karena ada momen Natal dan tahun baru di triwulan III, jadi tidak bisa diremehkan juga,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: