Pedagang Desak Selesaikan Pasar Modren
LEBONG, Bengkulu Ekspress– Para pedagang eks pasar Muara Aman Kecamatan Lebong Utara mendesak agar pembangunan pasar modern bisa bisa cepat diselesaikan. Sehingga pedagang tidak lagi berjualan di tengah jalan samping pembangunan pasar modern itu.
\"Sudah hampir 1 tahun kami berjualan di tengah jalan,” sampai para pedagang yang saat ini berjualan di tengah jalan samping pembangunan pasar modern, Martono dan beberapa pedagang lainnya, kemarin (29/07). Selain tempat yang tidak nyaman, dengan membangun kios di tengah maupun di pinggir jalan membuat para pedagang ada salah paham sedikit dengan pemilik rumah yang berada di kawasan tempat mereka berjualan. Karena mereka menjadi tidak nyaman.
“Kami tidak mau ada salah paham dengan warga sekitar, untuk itulah kami meminta agar pembangunan selesai dikerjakan,” pintanya.
Sementara itu, ketika meminta konfirmasi kepada Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPRP Lebong, Bustari sedang tidak ada di kantor dan ketika dihubungi melalui telepon selular yang bersangkutan juga belum bisa dihubungi.Data terhimpun, pembangunan pasar modern Muara Aman secara resmi peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIp MSi pada bulan September 2018 yang lalu.
Dalam kontrak kerjanya, rekanan PT Bumi Putri Silampari harus menyelesaikan pembangunan tahap pertama hingga akhir Desember 2018. Pembangunan yang menelan dana sebesar Rp 16,2 miliar dan tahap k-2 yang dijadwalkan di tahun 2019 ini dengan anggaran mencapai Rp 33 miliar. Namun hingga akhir tahun yang lalu, pembangunan tak kunjung selesai, sehingga pihak rekanan harus diputus kontrak kerjanya oleh Bidang Cipta Karya (CK) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan.
Belum selesainya pembangunan pasar modern Muara Aman tahap pertama 2018 yang lalu, kembali Bidang CK Dinas PUPRP Lebong menganggarkan pembangunan yang nilai pagunya sebesar Rp 15 miliar dan telah selesai lelang dan dimenangkan oleh PT Serumpun Makmur Anugerah Sentosa. Selain itu, juga dianggarkan dana dengan pagu sebesar Rp 290 juta untuk pengawasan lanjutan pembangunan pasar. Terlihat saat ini, pihak rekanan baru memulai pekerjaan lanjutan pembangunan beberapa hari yang lalu.
Akan tetapi pasar yang seharusnya telah selesai untuk tahap pertama tahun 2018 yang lalu, harus tertunda dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2019 ini dan kemungkinan pembangunan tahap ke 2 akan dilaksanakan pada tahun 2020 mendatang. Untuk itulah, keinginan para pedagang yang sangat berharap bisa mendapatakan tempat berjualan yang sejuk dan nyaman, kembali terunda. (614)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: