Bursa Pilgub 2020 Jalur Parpol Banyak Diincar

Bursa Pilgub 2020 Jalur Parpol Banyak Diincar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak akan digelar pada tahun 2020 mendatang. Para calon kepala daerah (Kada) masih sibuk dalam mencari perahu untuk bisa ditetapkan sebagai calon kada. Untuk bursa pemilihan gubernur (pilgub) Provinsi Bengkulu, perahu partai politik (parpol) paling banyak diincar. Sebab, para bakal calon (balon) kada hanya membutuhkan syarat parpol koalisi untuk memenuhi 9 kursi yang ada di DPRD Provinsi Bengkulu.

“Jalur parpol memang banyak diminati. Karena parpol akan menunjukan eksistensinya untuk memajukan kader dalam pilkada,” terang Pengamat Politik Universitas Bengkulu, Drs Azhar Marwan Msi kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (14/7).

Dijelaskannya, jika melihat kursi di DPRD Provinsi, maka pertarungan khususnya Pilgub, akan bersaing antara Partai Golkar dan PDI-Perjuangan. Sebab, dua parpol ini sama-sama memiliki 7 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu. Hanya butuh dua kursi dari parpol koalisi untuk memenuhi syarat 9 kursi maju dalam Pilgub tahun 2020 mendatang.

Dua parpol besar ini akan sama-sama berjuang untuk memajukan kadernya dalam merebut kursi orang nomor satu di Provinsi Bengkulu itu. “Parpol mayoritas kursi tentu berupaya mencalonkan figurnya. Jadi lebih berhadapan. Tradisi politik kita, mayoritas akan sulit untuk berkaloborasi,” tambahnya.

Kader yang diusung parpol akan menjadi lebih bergensi dibanding, bukan kader yang diusung. Begitupun parpol juga akan berfikir mengedepankan kadernya, dalam merebut kekuasaan tertentu. “Wajar jika parahu parpol itu banyak diminati. Biasanya posisi ketua akan memanfaatkan perahu itu untuk maju,” tegas Azhar.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan, parpol dengan kursi sedikit juga akan ikut maju dalam pilkada. Tergangung dari kekuatan calon untuk merangkul parpol lain berkoalisi dalam memenuhi syarat 9 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu. “peta politik parpol itu akan terus bergerak,” paparnya.

Namun demikian, menurut Azhar, jalur independen juga tidak bisa dilupakan untuk diincar menjadi perahu maju Pilgub Bengkulu. Meskipun syarat untuk dapat maju lebih berat yaitu 10 persen dukungan dari daftar pemilih tetap (DPT) Provinsi Bengkulu. Jika DPT itu sampai 1,3 juta lebih, maka balon maju Pilgub harus mampu minimal bisa mendapatkan dukungan sekitar 140 ribu KTP. “Potensi jalur independen masih ada, tapi memang cukup berat untuk syaratnya,” tegasnya.

Sementara itu, dalam merebut kursi nomor satu di Provinsi Bengkulu sendiri, politik kesukuan dan kedaerah masih sangat berlaku. Sebab, pemilih di Provinsi Bengkulu ini masih bersifat primordial dan emosional. Untuk itu, politik kesukuan dan kedaerah masih menjadi peluang untuk orang ikut dalam bursa pilkada. “Isu kesukuan lebih dikedepankan, sebagai pertimbangan orang maju. Karena masih dianggap kesukuan itu menjadi basis,” ungkap Azhar.

Namun demikian, isu kesukuan dan kedaerah itu bisa pecah, ketika dua suku besar maju bersamaan. Ketika pemilih tidak kompak, maka isu kesukuan dan kedaerahan bisa tidak digunakan lagi. “Kalau banyak yang gunakan isu ini, maka pemilih bisa saja pecah,” katanya.

Disisi lain, disamping jalur parpol, jalur independen masih diincar oleh balon kada yang akan maju. Seperti David Suardi sendiri, yang kalah dalam Pilwakot tahun 2018 itu telah menyatakan diri untuk siap maju dalam Pilgub tahun 2020 melalui jalur independen.

Menurut David, dipilihnya jalur independen, disamping bisa langsung sosialisasi dengan masyarakat bersamaan meminta dukungan, jalur independen juga murni berangkat dari kehendak masyarakat melalui dukungan KTP. “Banyak keuntungan maju dalam Independen. Karena kita bisa langsung sosialisasi kepada masyarakat,” ungkap David. Jalur independen dan jalur parpol itu sama-sama untuk mendapatkan perahu. Walaun David tercatat sebagai kader Partai Hanura, ia mengatakan, Jika harus menggunakan jalur parpol, lobi-lobi ke pengurus pusat parpol sangat dibutuhkan sebagai penentu. Tak dipungkiri, waktu, tenaga dan biaya akan banyak dikeluarkan. “Sudah lobi-lobi belum tentu didukung. Karena itu, jalur independen manjadi pilihan tepat,” tegasnya.

Untuk saat ini, David menegaskan, dukungan KTP terus dikumpulkan. Sosialisasi kedaerah-daerah, terus ia lakukan bersama tim. Sehingga syarat minimal 140 ribu itu bisa didapatkan. Begitupun untuk wakilnya nanti, ia juga masih menyaring mana yang tepat untuk mendapingnya dalam bursa Pilgub tahun 2020 mendatang. “Sosialisasi masih kita lakukan. Tentu dengan doa dan dukungan masyarakat Bengkulu, insyallah saya akan bisa maju,” pungkas David. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: