Uang Beredar Rp 1.64 T
Selama Bulan Ramadan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bengkulu mencatat telah terjadi peredaran uang yang cukup besar (net outflow) pada Ramadan Mei 2019 mencapai Rp 1.64 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan uang kas yang masuk (net inflow) yang tercatat sebesar Rp 256 miliar.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Rifat Pasha mengatakan, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan naiknya kebutuhan uang di masyarakat pada Ramadan 2019 lalu. Pertama, adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja non-PNS. Kedua, banyaknya jumlah hari libur yang membuat masyarakat makin sering membelanjakan uang mereka. \"Outflow kas yang tinggi disebabkan oleh pembayaran THR dan peningkatan kebutuhan bahan pokok masyarakat,\" kata Rifat, kemarin (19/6).
Meningkatnya pembayaran THR dan kebutuhan bahan pokok secara langsung telah meningkatkan kebutuhan uang pecahan kecil di masyarakat. Bahkan uang pecahan kecil dengan nominal Rp 5.000 mendominasi permintaan mencapai Rp 7.46 juta bilyet dari total outflow. Sisanya merupakan uang pecahan kecil dengan nominal dari Rp 2.000 sebanyak 5.94 juta bilyet. \"Meningkatnya peredaran uang di Bengkulu juga diikuti dengan permintaan uang kecil,\" imbuh Rifat.
BI mengaku telah mengantisipasi kebutuhan uang oleh masyarakat dengan mempersiapkan pelayanan sistem pembayaran tunai dan nontunai. Untuk kebutuhan uang tunai, BI telah mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di kantor perwakilan di daerah. \"Selain itu, BI juga sudah mengoptimalkan kerja sama dengan perbankan dan pihak terkait lainnya untuk menyediakan titik atau loket penukaran uang,\" tutupnya.
Sementara itu, Analis Ekonomi Kantor Perwakilan BI Bengkulu, Dony K mengatakan, tidak hanya peredaran uang yang meningkat, pada Ramadan Mei 2019 lalu inflasi Bengkulu juga mengalami peningkatan. BI mencatat inflasi Bengkulu sebesar 1.11 persen, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi periode Mei 2018 dan 2017. \"Kita mencatat inflasi yang cukup tinggi pada Ramadan Mei 2019 lalu,\" kata Dony.
Meski begitu, Ia mengaku, angka inflasi tersebut masih dalam batas wajar. Bahkan selama Januari hingga Mei 2019 inflasi Bengkulu masih tercatat sebesar 2.03 persen (ytd). Hal ini berarti masih dibawah target inflasi sebesar 3 persen plus minus 1. \"Inflasi kita masih terkendali, kami optimis hingga akhir tahun bisa di kendalikan,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: