Fokus Daerah Rawan Bencana
Musnahkan 2499 Miras dan 3660 Liter Tuak
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Supratman MH, Selasa (28/5) memimpin apel gelar pasukan operasi Ketupat tahun 2019. Sebanyak 1.711 pasukan gabungan disiagakan. Personel terdiri dari TNI, Dinkes, Satpol PP, BPBD, Dinas PUPR, Orari, PMI, Pramuka, Basarnas, Bandara dan Pelindo.
Kapolda Bengkulu mengatakan, fokus perhatian pihaknya dan pemerintah pada tahun ini yakni daerah rawan bencana. Dimana pos polisi akan di tempatkan di daerah tersebut sehingga sewaktu-waktu terjadi bencana pihaknya akan segera melakukan tindakan secara cepat untuk melakukan evakuasi.
“Kita tempatkan sejumlah personil didaerah rawan bencana dan kita juga di bantu oleh pemerintah daerah berupa alat berat yang nanti dapat bekerja saat terjadinya longsor.” terang Kapolda Bengkulu, kemarin (28/5).
Ia mengatakan, gelar pasukan ini akan berlangsung selama 14 hari sejak tanggal 29 Mei hingga 12 Juni 2019 mendatang. \"Semua akan menjadi satu, yang mana nantinya untuk menciptakan situasi yang aman, nyaman dan damai,\" tutur Kapolda.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, H Rohidin Mersyah MMA yang turut menghadiri apel gelar pasukan ini menjelaskan titik rawan terhadap longsor terutama didaerah gunung Kabupaten Kepahiang dan perbatasan Pagar Alam. “Kita akan menempatkan alat berat sesuai dengan titik kerawanan dan diharapkan perayaan hari raya idul fitri 1440 hijriah ini berlangsung dengan aman dan lancar, ” katanya.
Selain itu, Rohidn juga mengimbau agar para pemudik nantinya lebih mengutamakan keselamatan dan patuhi peraturan lalu lintas. \"Hindari kebut-kebutan dan gunakan perlengkapan yang standar hingga mengurangi angka kecelakaan saat pulang kampung,\" tutupnya. Untuk diketahui, dalam hal ini pos pelayanan yang nantinya didirikan yakni berjumlah 16 pos dan pos pengamanan berjumlah 22 pos.
Musnahkan 2499 Miras dan 3660 Liter
Sementara itu, setelah menggelar apel gelar pasukan, Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Supratman MH dan para tamu undangan turut memusnahkan barang bukti hasil opersi penyakit masyarakat (pekat nala) 2019 yang berlangsung selama bulan Ramadan ini.
Berdasarkan dari data yang terhimpun, barang bukti yang dimusnahkan dengan cara dilindas menggunakan alat berat yakni berupa minuman keras sebanyak 2499 botol dan 3660 liter tuak, petasan sebanyak 28455 buah, 135 kepingan VCD porno dan juga sebanyak 1790 obat-obatan.
Brigjen Pol Supratman menerangkan, bahwa keberhasilan giat opersi pekat tahun 2019 mencapai 87%. Yang mana minuman keras adalah sumber utama dari aksi kriminalitas yang terjadi di Bengkulu ini. \"Kita lakukan penindakan berupa pemusnahan barang bukti hasil giat operasi pekat tahun 2019. Semoga pemusnahan ini turut menjadi efek jera bagi pelaku penyedia miras dan barang barang lainnya.\" terang kapolda, kemarin (28/5).
Meski demikian, Kapolda Bengkulu mengakui pihaknya tidak melakukan penindakan bagi produsen atau pembuat tuak lantaran pemerintah daerah Kota Bengkulu belum mempunyai perda. \"Produksi tuak di Bengkulu cukup besar dan kelemahan kita belum memiliki perda sehingga diharapkan menjadi perhatian bagi kepala daerah untuk membuat perda dalam penindakan bagi pelaku pembuat tuak.\" tuturnya.
Selain itu, Kapolda juga mengimbau agar masyarakat untuk senantiasa menjauhi perbuatan-perbuatan pekat sehingga dapat sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah Provinsi Bengkulu. \"Harapan kita agar kondisi yang aman dan kondusif selama ini dapa terjaga dan masyarakat juga semakin nyaman dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah ini,\" demikian sampai Kapolda. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: