75 Mobnas Selesai Diverifikasi
LEBONG, Bengkulu Ekspress – Dari total 92 unit mobil dinas (Mobnas) yang diajukan untuk dihapuskan sebagai aset, sebanyak 75 unit mobnas telah selesai dilakukan verifikasi oleh tim penghapusan aset sekretariat Kabupaten (Setkab) Lebong, kemarin (13/05).
Tujuan dilakukan verifikasi terhadap mobnas yang akan dihapuskan sebagai aset merupakan salah satu upaya untuk memutuskan, apakah mobnas tersebut sudah layak dihapuskan sebagai aset atau tidak. Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, Wuwun Mirza SE MT melalui Kepala Bidang (Kabid) Aset, Rizka Putra Utama MSi mengatakan, dipastikan sebanyak 75 unit mobnas telah dilakukan verifikasi dan jika ada mobnas yang mungkin batal lelang, semuanya ada ditangan tim verifikasi.
“Memang benar ada 2 unit yang belum berumur 7 tahun, namun keputusannya ada pada tim,” jelasnya, kemarin (13/05).
Menurutnya, untuk hasil berapa unit mobnas yang akan dihapuskan dan dipertahankan, pihaknya belum bisa memastikan totalnya. Karena kepastian jumlah mobnas yang akan dihapuskan, saat ini masih ditangan tim verifikasi. “Kita tunggu saja hasil dari verifikasi yang dilakukan tim,” ucapnya.
Menyikapi mobnas yang hingga saat ini masih juga belum dikembalikan sebanyak 12 unit, Rizka telah menyampaikan hal tersebut kepada tim verifikasi. Pihaknya meminta waktu hingga pelaksanaan pelelangan agar 12 mobnas tersebut tetap diusulkan masuk kedalam dilelang. “Kita telah sampaikan langsung kepada tim dan kita berharap hal tersebut bisa disetujui,” harapnya.
Dimintanya ke-12 unit mobnas yang hingga saat ini masih dikuasai oleh pihak yang sebelumnya meminjam, bertujuan agar mobnas tersebut nantinya tidak menjadi aset yang terbengkalai. Ditambah lagi memberatkan Pemkab Lebong untuk segi pajaknya serta persoalan yang lainnya. “Kita memiki target dan jika hal tersebut tidak dilaksanakan maka target tidak tercapai,” sampainya.
Untuk itulah, pihaknya masih meminta kepada seluruh pemegang aset mobnas, agar bisa segera mengembalikan mobnas tersebut. Termasuk mobnas yang saat ini masih di bengkel karena masalah pembiayaan perbaikan. “Kita akan terus melakukan pendekatan kepada pihak pemegang aset saat ini,” tutur Rizka.(614)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: