Masyarakat Diminta Jaga Kondusifitas
Usai Hasil Pemilu Diplenokan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang ada di Provinsi Bengkulu sedang menyelesaikan proses pleno baik ditingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Hasil pleno yang telah menjadi kesepakatan bersama itu, nantinya dapat dipercayai oleh masyarakat maupun peserta pemilihan umum (pemilu). Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu, Parsadaan Harahap mengatakan, masyarakat tidak perlu berkonflik ketika telah mendapatkan hasil pemilu nantinya.
\"Jangan saling klaim menang. Kita tunggu saja hasil pemilu tersebut,\" ujar Parsa dalam konfrensi pers, Hotel Santika Bengkulu, kemarin (2/5).
Bawaslu, lanjut Parsa, akan tetap melakukan pengawasan dalam proses pemilu. Agar tetap berjalan secara profesional dan konstitusional. Sehingga upaya kecurangan yang terdituduhkan beberapa kalangan masyarakat bisa dibatahkan. Sejauh ini, Parsa menegaskan KPU tetap berkomitmen pemilu berjalan jujur, adil dan transparan. \"Kami tetap akan memastikan proses yang dilakukan oleh KPU sesuai dengan regulasi dan tempat waktu,\" tambahnya.
Menurut Parsa, jika ada masyarakat yang keberatan dengan hasil pemilu, Bawaslu tetap memberikan ruang pengaduaan. Laporan dan informasi yang masuk itu akan tetap diproses sesuai dengan aturan. Ruang yang diberikan itu, tentunya dilakukan agar masyarakat tidak membuat opini yang tidak disertai bukti dan fakta. \"Karena hal itu akan memprovokasi masyarakat. Mari kita sikapi pemilu ini dengan profesional,\" tutur Parsa.
Konfrensi pers cipta kondisi pasca pemilu sendiri dihari oleh Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bengkulu Fajrul Hamidy, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Prof Dr H Rohimin, Ketua PW NU Provinsi Bengkulu Zulkarnain Dali.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra mengatakan, proses pemilu serentak tahun ini menjadi agenda pemilu pertama di Indonesia dilakukan secara serentak dalam satu hari. KPU mengaku masih banyak kekurangan. Namun demikian, kekurang yang dilakukan itu tetap bisa diperbaiki secara cepat. \"Kendala memang banyak terjadi. Karena ini baru pertama pemilu dilakukan serentak di Indonesia, bahkan di Dunia. Jadi kami mau belajar juga kemana. Namun secara prinsip, kendala yang ada bisa kita selesaikan,\" terang Irwan.
Dampak dari pemilu itu sendiri, petugas pemilu juga banyak yang meninggal. Tidak hanya terjadi di Bengkulu, tapi juga terjadi diberbagai daerah di Indonesia. \"Kami sangat berduka dengan adanya petugas kami yang meninggal,\" ungkapnya.
Meski banyak kendala, tapi untuk di Bengkulu, KPU telah berhasil mencapai terget partisipasi pemilih yaitu sampai 77,8 persen, dari terget 75 persen. Bahkan jumlah tersebut akan meningkat, mengingat rakapitulasi masih dilakukan. \"Tujuannya tidak lagi, selain menegakan domokrasi, pemilu juga tidak hanya rutinitas. Tapi pemilu yang menghasilkan kualitas dan integritas. Sehingga hasil pemilu bisa dipercayai oleh masyarakat,\" tegas Irwan.
Irwan mengatakan, pleno ditingkat kabupaten/kota masih dilakukan. Dalam waktu dekat, semua kabupaten/kota sudah bisa mengirimkan dukomen hasil plenonya ke KPU Provinsi. Sehingga pada tanggal 8 Mei nantinya, KPU bisa segera melakukan pleno tingkat provinsi. \"Jika proses ini telah selesai semua, maka hasilnya akan segera dikirim ke KPU pusat,\" ungkapnya.
Disisi lain, Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof Dr H Rohimin mengatakan, proses perhitungan yang sedang dilakukan oleh KPU harus disikapi dengna bijak. Tentunya tidak menggunakan tafsir secara sendiri-sendiri. \"Mari kita sikapi dengan bijak hasil pemilu,\" ujar Rohimin.
Proses pemilu serentak itu, menurut Rohidin meskipun banyak kendala, tapi untuk di Bengkulu telah berjalan secara sukses. \"Kita patut apresiasi kepada KPU yang sudah sukses menyelenggarakan pemilu,\" tutupnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: