Tiga Besar, Diserahkan ke KASN
Gub Pastikan Semua Berpeluang Terpilih
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Panitia Seleksi (Pansel) pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengumumkan nama tiga besar yang lulus rangkaian seleksi, kemarin. Dengan telah ditentukanya tiga besar itu, maka pansel langsung menyerahkan nama-nama tersebut ke Gubenur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah. Tak menunggu lama, dalam waktu dekat ini akan langsung menyerahkan nama-nama tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Setelah mendapatkan rekomendasi dari KASN, maka gubernur akan memilih satu dari tiga nama tersebut. Dalam memilih satu nama itu, gubernur memastikan tidak ada memprioritaskan pejabat mana saja yang bisa duduk. Sebab, tiga nama tersebut sama-sama memiliki peluang menduduki jabatan eselon II. \"Tiga besar itu memiliki peluang yang sama. Tidak ada prioritas,\" terang Rohidin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (1/4).
Dikatakannya, dalam memilih satu nama itu, ia tetap akan melakukan pertimbangan. Seperti pertimbangan rekam jejak, kinerja, prestasi, managerial dan lain-lainnya. Sehingga pejabat yang duduk tersebut benar-benar pejabat yang tepat untuk membawa program di masing-masing OPD lebih berjalan sukses.
\"Prinsipnya tetap tidak ada satu, dua dan tiga. Semua sama, tinggal hak dari pembina kepegawaian,\" tambahnya.
Untuk saat ini, lanjut Rohidin, nama-nama tersebut akan disampaikan terlebih dahulu ke KASN untuk mendapatkan rekomendasi. Setelah semuanya selesai, gubernur akan mempersiapkan rencana pelantikan pejabat tersebut. Ditargetkan pada April ini pelantikan tersebut sudah bisa dilakukan. \"Semua kita laporkan dulu. Baik secara prosedur pelaksanaan seleksi maupun hasilnya,\" tutur Rohidin.
Sementara itu, Ketua Pansel Jabatan Eselon II Pemprov Bengkulu, Ridwan Nurazi mengatakan, pemilihan tiga besar nama itu sesuai dengan hasil seleksi yang telah dilakukan. Penilaian tidak hanya dari hasil seleksi, tapi juga dilihat dari pengalaman kerja, komunikasi, bisa bekerjasama dengan semua pihak, termasuk piawainya dalam menggerakan organisasi di OPD. \"Yang kita nilai tidak hanya pintar saja. Tapi bagaimana komunikasinya, bisa bekerjasama atau tidak. Ada chemistry juga penting. Percuma kalau nilanya baik ternyata kominikasinya tidak bagus. Itu yang kita nilai,\" terang Ridwan.
Dalam pengumuman tiga besar tersebut, Ridwan mengatakan penulisan nama 1 sampai 3 itu bukan perengkingan, tapi ditulis sesuai nama abjad. Sehingga dari tiga besar itu, tidak bisa diketahui mana yang mendapatkan nilai tertinggi ataupun terendah. Pansel sengaja tidak memberikan hasil nilai terbesar maupun terkecil. Sebab, Ridwan mengklaim dalam aturannya tidak ada kewajiban untuk membeberkan kepada publik atas nilai tersebut.
\"Nilainya kita rahasiakan ke publik. Hanya untuk konsumsi pengguna yaitu gubernur dan KASN. Karena tidak ada kewajiban untuk membukanya. Kita terbuka ke publik, tapi tidak menelanjanginya,\" ungkapnya.
Meski dirahasiakan, bagi para peserta tetap boleh melihat hasil penilaian itu. Hanya saja, nilai yang boleh dilihat adalah nilai sendiri. Sementara nilai peserta orang lain tidak diperbolehkan. \"Kalau ada peserta mau lihat hasilnya, kita perbolehkan,\" katanya. Sementara itu, untuk uji publik tiga nama itu tetap dibuka. Walaupun memang sudah dibuka sejak pendaftaran seleksi eselon II itu dilakukan, laporan itu bisa disampaikan kepada pansel, maupun BKD atau langsung ke gubernur.
Laporan yang diberikan tentu akan menjadi pertimbangan. Jika terbukti, maka nama yang bersangkutan bisa digugurkan dan diganti dengan nama di bawahnya. \"Termasuk jika ada peserta yang tidak puas dengan hasil, kita juga akan jelaskan apa yang menjadi dasar penilainya. Intinya, kita hasilnya tiga besar itu, inilah yang paling best the best,\" tutup Rektor Unib Ini. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: