Jambore 300 Ribu Pemuda Hijrah Sukses Digelar

Jambore 300 Ribu Pemuda Hijrah Sukses Digelar

BENGKULU, bengkuluekspress.com- Malam puncak HUT Kota Bengkulu ke-300 Tahun ditutup dengan Tabligh akbar di Masjid At Taqwa sekaligus menutup rangkaian jambore 300 ribu pemuda hijrah, Minggu (17/03/19).  Tabligh akbar ini diisi dengan tausyah oleh Ustaz Saeed Kamyabi asal Jakarta dan Ustaz Taufiq Hasnuri dari Palembang. Dalam kesempatan itu, Ustaz Saeed Kamyabi dalam tausyiahnya membongkar tipe-tipe orang yang berat hatinya untuk datang ke masjid.

\" Saya sudah berjalan ke ribuan masjid di Indonesia dan beberapa negara. Mencari penyebab mengapa orang enggan datang ke masjid, sehingga menyebabkan masjid sepi,\" ujarnya.

Menurutnya, ada 10 tipe orang yang enggan datang ke masjid, pemalas, pengambek, penjijik, pemalu, ragu dan berat, penakut, pesakit, pesimis dan tipe pecundang.“Yang pemalas, pengambek, penjijik, itu biasanya karena pengalamannya masuk masjid tetapi ada hal yang tidak sesuai dengan dirinya sehingga ia menjadi malas ke masjid,” ungkapnya.

Ustadz Saeed Kamyabi yang juga Pimpinan Gerakan Memakmurkan Satu Juta Masjid (Gemasajid) ini mencontohkan ada sebagian orang yang pesimis datang ke masjid karena tidak merubah keadaannya. Contohnya, ada yang beranggapan, meskipun rajin ke masjid tapi tidak menaikkan jabatannya, bahkan ada orang yang tidak ke masjid tetapi karena harta bendanya di dunia selalu mudah didapatkan, sesungguhnya orang seperti ini tengah mendapatkan murka dari Allah SWT tanpa disadari.

Oleh sebab itu, ia pun mengajak, jamaah Islam untuk memakmurkan masjid, karena pada dasarnya seorang laki-laki baligh diwajibkan untuk beribadah di masjid.

“Kita wajib bersyukur. Karena ada orang yang tidak diberi kesempatan untuk datang ke masjid,” ajaknya.

Jambore Diikuti Pemuda Dari Berbagai Daerah

Untuk diketahui, jambore 300 ribu pemuda hijrah ini diikuti dari berbagai kalangan seperti Pekanbaru Riau, Lombok Nusa Tenggara Barat dan beberapa provinsi lainnya untuk melaksanakan i\'tikaf dan menghabiskan waktunya untuk memakmurkan masjid dengan beribadah, menjauhkan pikiran dari keduniaan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rangkaian kegiatan ini dimulai sejak tanggal 14 Maret lalu, dan selain melaksanakan ibadah wajib secara berjamaah, para pemuda ini juga bermuzakarah untuk mengetahui sunah-sunah Rasulullah SAW dalam menjalani kehidupan untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan pada hari puncak tanggal 17 Maret kegiatan para peserta jambore pemuda hijrah ini dimulai sore, pukul 15.24 WIB diawali dengan shalat asar berjamaah. Lalu pada pukul 16.00 WIB akan dilanjutkan dengan Usaha Memakmurkan Masjid (UMM) dimana yang bertindak selaku penceramah adalah Ustaz Ibnu Hajar Assidqi Basalamah.

Pukul 17.30 WIB dilanjutkan dengan ceramah dari Pengurus Gerakan Memakmurkan Satu Juta Masjid di Indonesia (Gemasajid) Ustaz Saeed Kamyabi. Kemudian pukul 18.25 WIB dilanjutkan dengan salat magrib berjamaah dan dilanjutkan dengan tausiah oleh Ustaz kondang asal Palembang yang terkenal kocak dan menohok dalam setiap ceramahnya, Ustaz Ahmad Taufik Hasnuri.

Pukul 20.00 WIB akan ada salat berjamaah dan dilanjutkan dengan penyampaian ringkas mengenai program Pemerintah Kota ke depan oleh Walikota Bengkulu H Helmi Hasan. Setelah itu akan ada pembacaan doa oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota (FKUB) Bengkulu Ustaz Yul Kamra.

Selanjutnya acara makan malam, nasihat agama untuk para pemuda hijrah yang usai mengikuti program iktikaf tiga hari, istirahat dan rangkaian acara ditutup dengan bayan subuh dari Ustaz Ibnu Hajar Asshidqi Basalamah. Walikota Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan, iktikaf pemuda hijrah yang digelar tiga hari terakhir adalah momentum untuk memakmurkan masjid dengan beribadah, menjauhkan pikiran dari keduniaan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dan ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah baik lokal maupun luar daerah yang telah khusyuk dan khidmat mengikuti rangkaian jambore dalam rangka HUT kota ke-300 tahun ini, selain itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada umat beragama lainnya yang telah mendukung program Pemerintah dengan melaksanakan rangkaian doa di rumah ibadah masing-masing.

“Kalau tubuh kita ibarat mobil, iktikaf ini seperti kita sedang masukkan mobil ke dalam bengkel yang rusak karena pengaruh dunia. Setelah selesai tiga hari, tugas kita berikutnya adalah memakmurkan agama,” kata Helmi. (ibe/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: