Ngaku Perantara Dukun, Tipu Korban Rp 300 Juta
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Seorang ibu rumah tangga berinisial FS (31) warga Jalan Raden Fatah Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu kini mendekam di dalam sel tahanan Mapolres Bengkulu. Ia terlibat kasus penipuan dan penggelapan. Bisa dibilang modus penipuan yang dilakukan FS sangat jarang dilakukan, pelaku FS mengaku sebagai perantara Dukun yang bisa mengobati orang yang terkena guna-guna. Dengan modus tersebut, pelaku FS berhasil menipu Nely Harnengsih warga Kota Bengkulu, hingga Nely mengalami kerugian Rp 315 juta.
\"Pelaku sudah kita amankan, saat ini kita masih melakukan pemeriksaan,\" jelas Kapolres Bengkulu, AKBP Prianggodo Heru Kunprasetyo SH SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Indramawan Kusuma Trisna SIK, kemarin (28/2).
Penipuan yang dialami korban bermula saat korban merasa bahwa anak perempuannya bernama Renata diguna-guna oleh suaminya. Korban kemudian mencari cara agar Renata bisa terlepas dengan suaminya. Sampai akhirnya korban bertemu dengan temannya yang menginformasikan bahwa FS bisa mengobati Renata. Setelah mendapatkan nomor handphone pelaku FS, korban langsung menghubungi pelaku FS yang mengaku bernama Kristin. Korban langsung meminta tolong agar mengobati anaknya, tetapi pelaku menolak dengan alasan hanya sebagai perantara karena Dukun tersebut berada di Padang Guci, Bengkulu Selatan.
\"Sejak menghubungi pelaku, korban kemudian mentransfer dan memberikan uang cash kepada pelaku sejak bulan Agustus 2018 sampai Febrari 2019. Jika ditotal sekitar Rp 315 juta,\" imbuh Kasat Reskrim.
Karena tidak ada perubahan, korban merasa curiga dirinya ditipu oleh pelaku. Hingga akhirnya melaporkannya ke Polres Bengkulu. Diduga kuat, pelaku mengaku sebagai perantara hanya sebagai alibi saja. Terbukti saat ditanya siapa nama dukun tersebut, pelaku tidak bisa menyebutkan secara jelas, dia hanya mengatakan nama dukun tersebut Datuk.
\"Biaso aku panggil Datuk, memang dukun nian dio tu. Aku idak kebagian apo-apo, duit aku kirim ke dukun tu,\" jelas pelaku FS. Uang hasil penipuan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari membeli sepeda motor, perhiasan emas dan perabotan rumah tangga. Uang yang dikirimkan korban ke rekening pelaku hanya tersisa sekitar Rp 400 ribu.(167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: