Kedutaan dan WWC, Pantau Asusila Anak
TAIS, Bengkulu Ekspress - Banyaknya kasus kekerasan seksual atau asusila terhadap anak di Kabupaten Seluma, menjadi perhatian lembaga Woman Crisis Center (WWC) dan Kedutaan Indonesia untuk Australia. Terlebih sebagian besar pelakunya kebanyakan orang terdekat korban.
\"Saya rasa ini bukan kesalahan sepenuhnya pemerintah maupun kita, karena kasus tersebut sudah mengalami perputaran, yang pelakunya orang terdekat korban. Inilah yang harus diwaspdai,\" ungkap Direktur Woman Crisis Center (WCC) Provinsi Bengkulu, Teti Sumeri saat diwawancarai Bengkulu Ekspress kemarin (19/2), setelah bersilaturrahmi dengan Bupati Seluma.
Menurutnya, ausila bukanlah menjadi sebuah kegagalan dari Pemerintah Kabupaten Seluma maupun WCC. Meski begitu, WCC dan Pemerintah Kabupaten Seluma, harus memberikam perhatian serius. \"Kekerasan seksual terhadap anak menjadi pusat perhatian kami, target kami di Kabupaten Seluma kekerasan seksual anak bisa ditangani,\" sampainya.
Oleh karena itu, perwakilan Kedutaan Indonesia untuk Australia, berkunjung ke Seluma, dalam rangka melihat sejauh mana perjalanan kemitraan yang terbangun di Kabupaten Seluma. Sekaligus untuk mengetahui upaya pendidikan kritis di setiap desa hingga menemukan hasil yang diharapkan kedepannya.
Kemudian, juga dalam rangka mendampingi tim Kedutaan Indonesia untuk Australia, serta beberapa kebijakan yang disikapi Pemerintah Kabupaten Seluma. Jadi salah satu upaya kita memberikan pendidikan kritis terkait dengan kasus kekerasan seksual terhadap anak,\" ucapnya.
Ada beberapa hal yang menjadi pokok kerja sama bersama Pemerintah Kabupaten Seluma, diantaranya, berkaitan dengan perlindungan terhadap perempuan dan anak, pencegahan pernikahan dibawah umur atau pernikahan dini.
Untuk mencegah hal itu, Kedutaan Australia meminta agar Pemerintah Kabupaten Seluma menerbitkan Perda nomor 27 tahun 2018 tentang pernikahan dini.
\"Memang kita punya beberapa kerjasama bersama Pemerintah Kabupaten Seluma, diantaranya perlindangan perempuan dan anak serta, pencegahan terhadap pernikahan dini,\" lanjutnya.
Menurut Teti Sumeri, di Kabupaten seluma setidaknya ada sekitar lima desa berdasarkan data WCC masih sering terjadi pernikahan dini.
Yakni, di Desa Talang Tinggi, Desa Purbosari, Desa Lubuk Lagan, Desa Sidoluhur (Kecamatan Seluma Barat) dan Desa Padang Kuas (Kecamatan Sukaraja). Hal ini harus diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah Kabupaten Seluma. (333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: