Pengelola PTM Dinilai Lamban
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Hampir 2 bulan pasca insiden kebakaran yang menghanguskan ratusan kios pedagang di Pasar Tradisional Moderen (PTM), belum juga ada progres perbaikan yang dilakukan pihak pengelola. Hal ini mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Bengkulu. Bahkan, dewan mendesak Pemkot mengawasi perkembangan PTM tersebut.
Wakil Ketua I DPRD Kota, Wien Zafitrah Ruslan mengatakan hingga saat ini belum ada penjelasan apapun dari pihak pengelola, dan masih menunggu hasil uji lab terhadap konstruksi bangunan. Karena itu, dewan memandang tidak adanya transparansi yang dilakukan, justru hasil lab terkesan disembunyikan.
\"Saya memang sedang mempertanyakan mana hasil lab-nya? Sampai saat ini belum kita terima. Kita juga perlu tahu siapa pengujinya, kemudian apakah itu bisa dipertanggungjawabkan atau tidak, dan salahnya sampai sekarang belum ada publikasi soal itu,\" kata Wien kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (12/2).
Untuk itu, ia mendesak Pemerintah Kota Bengkulu untuk bersikap tegas terhadap pengelola PTM, jangan sampai para pedagang yang menjadi korban dibiarkan terbengkalai tanpa ada kejelasan terhadap pembangunan ulang maupun renovasi bangunan PTM tersebut.
\"Paling tidak bagaimana cara para pedagang bisa segera menempati tempat yang layak, karena ini sudah 2 bulan. Saya harap ini segera ditindaklanjuti,\" tegas Politisi Gerindra ini.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan upaya pemanggilan terhadap pengelola, kemudian mengundang dinas terkait seperti Disperindag, Dinas PUPR dan lainnya untuk melakukan hearing dalam rangka melihat sejauh mana progress pembangunan PTM pasca kebakaran. \"Sangat diharapkan mereka bisa hadir dalam undangan rapat tersebut, kita juga mengundang pihak yang menjadi penguji lab,\" ujarnya.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota, Hamsi AMd juga me,minta pemerintah kota untuk menindaklanjuti nasib pedagang PTM yang selama ini belum bisa berjualan secara maksimal karena belum ada upaya perbaikan gedung dari pihak pengelola PTM. \"Karena itu merupakan pusat perputaran ekonomi di Kota Bengkulu, ada 400 kios dan los dan 350 pedagang yang menjadi dampak kebakaran itu. Jika ini terbengkalai maka akan mematikan perekonomian, karena perputaran uang di situ hampir puluhan miliar,\" tegas Hamsi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Marjon MPd menyampaikan bahwa pihak terus mengawal progres perbaikan PTM tersebut, namun semua membutuhkan proses, seperti kajian teknis untuk mengukur berapa persen tingkat kekokohan struktur bangunan. \"Itu sedang dilakukan kajian, semua ingin cepat tidak hanya pengelola, pedagang tetapi juga pemerintah khususnya, tetapi kita lihat dulu kemampuan jangan sampai cepat-cepat tapi roboh lagi. Tapi cepat dan terjamin keselamatannya, itu yang penting,\" jelas Marjon. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: