APIP Dinilai Masih Lemah
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Fungsional Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Juliharto mengatakan, peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) harus serius melakukan pengawasan. Sebab, KPK menilai hingga saat ini APIP masih lemah dalam melakukan pengawasan terhadap pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
\"Dibutuhkan keseriusan. Karena pengawasan ini penting untuk menghindari dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah,\" terang Juliharto dalam Workshop yang diikuti APIP se-Provinsi Bengkulu, di aula kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu, kemarin (15/11).
Juliharto mengatakan APIP yang dikendalikan Inspektorat itu harus memahami tugasnya mengawasi, menindak, dan melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan yang terjadi di internal pemerintah. \"Tugas-tugas ini yang penting dipahami,\" paparnya.
Ketika dugaan pelanggaran tidak lagi bisa diselesaikan oleh APIP, maka APIP harus segera melakukan koordinas dengan aparat penegak hukum (APH). Dengan demikian, APH bisa segera menindaklanjuti agar kerugian negara bisa dikembalikan. \"Kalau sudah berat, segara merekomendasikan kasus itu ke APH,\" tambah Juliharto.
Juliharto juga menegaskan, APIP Bengkulu yang masih lemah karena beberapa faktor. Mulai dari sumber daya manusia (SDM)-nya yang masih lemah hingga dukungan anggaran yang masih kurang. \"Faktor-faktor ini harus diatasi segera agar maksimal melakukan pengawasan,\" tuturnya.
Karena itu, KPK terus melakukan pendampingan untuk menguatkan kapabilitas APIP agar peran APIP itu bisa benar-benar maksimal melakukan pengawasan praktek penyimpangan di pemerintahan.\"Kita bekali terus agar SDM APIP ini bisa maksimal,\" imbuh Juliharto.
Tidak hanya itu, KPK juga meminta APIP bisa memperkuat sinergitas dengan APH. Sehingga ketika ada kasus besar, bisa diatasi secara bersama. \"Sinergitas ini wajib ditingkatkan terus. Kerena kerja sendiri itu berat, kalau bersama-sama tentu bisa ringan,\" pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: