Plt Gubernur Ajak Beli Batik Besurek
Tumbuhkan UKM di Bengkulu
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Plt Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA mengajak peserta Rapat Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Tingkat Nasional Tahun 2018 untuk membeli batik besurek. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Bengkulu sekaligus sebagai komitmen dan tanggung jawab pelestarian warisan budaya Nusantara.
\"Peserta rapat ini ada kurang lebih 1.200 orang, kalau satu orang pulang ke provinsinya bawa satu batik besurek, maka UKM di Bengkulu akan semakin tumbuh,\" kata Rohidin, kemarin (9/10).
Selain itu, ia menilai dengan membeli batik besurek berarti melestarikan warisan budaya yang diakui UNESCO sekaligus memajukan industrinya di Tanah Air. \"Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada Oktober ini, tak cukup dengan hanya mencintai produk dalam negeri saja, khususnya batik, namun belilah sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab melestarikan budaya leluhur sekaligus memajukan industri batik yang diproduksi UKM,\" ungkap Rohidin.
Ia menjelaskan, batik besurek yang dalam bahasa Indonesia artinya batik bersurat ini merupakan warisan leluhur yang berkembang di Bengkulu yang motifnya disesuaikan dengan budaya kaligrafi Arab dan bunga Rafflesia khas Provinsi Bengkulu. \"Batik besurek ini sangat cocok dipakai oleh siapa saja, baik orang tua maupun anak muda, karena coraknya yang khas dan sangat elegan,\" tutur Rohidin.
Ia sendiri berupaya melestarikan warisan leluhur itu dengan cara antara lain, memberikan akses bagi pelaku UKM di Bengkulu untuk dijual langsung kepada masyarakat. Salah satunya melalui agenda rapat nasional ini yang dihadiri Wakil Gubernur dan jajarannya dari seluruh Indonesia. \"Ini adalah momentum yang baik bagi pelaku UKM di Bengkulu untuk memasarkan produknya,\" imbuh Rohidin.
Ia menegaskan Provinsi Bengkulu tidak hanya terkenal dengan batiknya yang khas. Pariwisatanya juga memiliki daya tarik tersendiri. Bengkulu memiliki wisata historikal yang baik dan sangat bagus untuk dikunjungi. \"Ada Benteng Marlborough, Rumah Ir Soekarno, dan Rumah Fatmawati, semua itu wajib dikunjungi,\" tutupnya.
Sementara itu, Kreator Kain Besurek, Nanda Jangjaya mengaku, dahulu batik besurek hanya digunakan pada acara-acara resmi dan dikenakan hanya oleh orang terpandang saja. Namun, pada tahun 1983 sejak dipimpin oleh Gubernur Soeprapto, batik semakin berkembang dan dapat dikenakan oleh siapa saja. Hingga akhirnya kini telah dikenakan sebagai busana saat di pelaminan, kain sarung bantal guling, dan penutup wadah penyimpan amplop. Batik Besurek sendiri memiliki warna yang khas seperti biru, hitam, dan merah.
\"Didominasi dengan warna terang karena Bengkulu berada di kawasan pesisir sehingga memiliki warna dasar biru dan warna terang,\" ujar Nanda.
Sayangnya Batik Besurek belum terdistribusi dengan baik di seluruh Indonesia. Bahkan SDM pembatik dan sentra batik di Bengkulu masih sangat kurang. Padahal batik besurek hanya dibanderol dengan harga sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta.
\"Saya berharap kedepannya Kain Besurek bisa dimodifikasi lagi dengan gaya busana yang nyaman dipakai anak muda seperti baju polos yang diberi sentuhan motif Besurek di beberapa bagian,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: