SBY Diminta Segera Selamatkan Demokrat

SBY Diminta Segera Selamatkan Demokrat

\"152721_245676_SBY_dan_Anas\"JAKARTA,BE - Anggota Dewan Pembina Demokrat Syarief Hasan langsung bersikap atas hasil survei SMRC. Syarief minta Presiden SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat turun langsung untuk menyelamatkan Demokrat yang sedang dalam bahaya.

\"Saya sedih dan prihatin atas keterpurukan Demokrat. Demokrat sudah kritis. Saya ingin Pak SBY turun tangan untuk meningkatkan elektabiltas Demokrat. Ini pesan SOS untuk Pak SBY. Kalau tidak, Demokrat bisa-bisa enggak lolos PT,\" ujar Syarief di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Minggu (3/2).

Menurut Menteri Koperasi dan UKM itu, selama ini penilaian publik terhadap SBY dan Demokrat selalu linear. Kalau kepuasan terhadap SBY turun, elektabilitas Demokrat turun. Kalau kepuasan pada SBY meningkat, elektabilitas Demokrat juga meningkat. Tapi, dalam survei terbaru SMRC, kepuasan terhadap kinerja SBY ada di angka 56 persen. Anehnya, elektabilitas Demokrat anjlok hanya di angka 8 persen.

Dia menilai, selama ini Anas sudah gagal meningkatkan elektabilitas Demokrat. Makanya, dengan waktu menjelang pemilu yang hanya tinggal satu tahun, diperlukan jalan cepat untuk menyelamatkan Demokrat.

\"Untuk bangkit, satu-satunya cara, SBY harus kembali ke khitah seperti tahun 2004. Pak SBY harus turun langsung menyelamatkan Demokrat,\" ucapnya.

Apa SBY harus ambil kepemimpinan dari Anas Urbaningrum? Syarief tidak menjawab dengan tegas. Dia hanya bilang, SBY pasti tahu bagaimana caranya. Dia percaya, jika SBY mau turun tangan, elektabilitas Demokrat bisa meningkat.

Lebih lanjut, dia berharap semua kader tidak perlu kecewa atas penurunan elektabiltas PD. \"Semua kader Demokrat tidak usah kecewa. Saya yakin SBY akan turun tangan. Seluruh kader Demokrat sekarang harus loyal. Tidak usah gamang,\" harapnya.

Syarief menambahkan, apapun yang akan dilakukan SBY, pasti diikuti semua kader. \"Pak SBY adalah penggagas dan pendiri. Semua kader loyal terhadap beliau,\" tandasnya.(ian/rmol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: