Bunga Bangkai Mekar Di halaman Kantor BKSDA
CURUP, Bengkulu Ekspress - Bunga Bangkai atau oleh masyarakat Rejang Lebong dikenal dengan Bunga Kibut mekar ditengah Kota Curup. Bunga Kibut tersebut mekar di halaman Kantor Seksi Wilayah I Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung yang ada di Jalan Sukowtai Curup.
Dijelaskan oleh Pelindung Ekosistem Hutan (PEH) Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu-Lampaung, Ayu Pratidina Bunga Kibut yang mekar tersebut merupakan salah satu dari beberapa jenis bunga kibut. Dimana menurut Ayu, Bunga Kibut yang mekar tersebut adalah jenis Amorphophallus Paeoniifolius. Ukurannya memang lebih kecil dengan bunga bangkai raksasa atau jenis Amprphophallus Titanum.
\"Bunga Bangkai yang mekar ini adalah jenis Amorphophallus Paeoniifolius yang ukurannya memang kecil,\" terang Ayu saat ditemui Kamis (20/9) kemarin.
Dijelaskan oleh Ayu, bunga yang juga dikenal dengan Bunga Suweg tersebut saat ini sudah masuk dalam fase generatif yang sudah berlangsung selama satu minggu terakhir. Dimana menurutnya sebelum fase generatif siklus bunga tersebut yaitu fase vegetatif yang terjadi selama satu bulan.
\"Kalau unutk yang mulai keliatan bunga ini baru dua hari dan akan berlangsung selama satu minggu kemudian setelah itu layu,\" terang Ayu.
Kemudian dari pengukuran yang mereka lakukan, diketahui Bungai Bangkai tersebut memiliki diameter 35 centimeter dengan panjang 40 meter. Meskipun termasuk dalam jenis Bunga Bangkai, Ayu mengaku bunga bangkai jenis Amorphophallus Paeoniifolius tersebut belum termasuk bunga yang dilindungi.
Lebih lanjut Ayu menjelaskan, bunga bangkai yang mekar tersebut memiliki siklus berbunga antara satu hingga dua tahun. Siklus keluarnya bunga dari bunga yang masuk dalam suku talas-talasan tersebut akan dipengaruhi oleh besarnya umbi dan asupan makanan yang diperolehnya.
Untuk Kabupaten Rejang Lebong sendiri, Menurut Ayu merupakan salah satu lokasi tempat tumbuhnya tanaman ini. Karena menurutnya bunga bangkai jenis ini masih banyak ditemukan tumbuh di Kabupaten Rejang Lebong. Meskipun belum termasuk dilindungi, namun bunga ini juga tidak lepas dari ancaman pengrusakan oleh manusia.
Bunga tersebut banyak dirusak manusia, karena memang lokasi tumbuhnya kerap berada diperkebunan warga, sehingga oleh warga dianggap sebagai tanaman penanggu sehingga dirusak oleh warga. \"Masyarakat banyak merusak bunga jenis ini karena ketidaktahuan mereka,\" aku Ayu.
Sementara itu, terkait dengan tumbuhnya bunga bangkai tersebut, Ayu mengaku memang sebelumnya sudah ditanam oleh pihak Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu-Lampung. Dimana menurutnya dilokasi tersebut selain Amorphophallus Paeoniifolius terdapat beberapa jenis bunga bangkai lainnya termasuk Amorphophallus Titanum yang sudah langka dan menjadi bunga khas Kabupaten Rejang Lebong.
Dimana untuk Amorphaphallus sendiri terakhir mekar dilokasi tersebut sekitar dua tahun yang lalu. \"Bunga ini sengaja kita tanam bersama beberapa jenis lainnya karena akan kita jadikan pusat pendidikan dan penelitian bunga kibut di kabupaten Rejang Lebong,\" demikian Ayu.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: