Dibalik Kematian ABG Gantung Diri

Dibalik Kematian ABG Gantung Diri

Sering Melamun dan Mengurung Diri

Meninggalnya Desmiyati (14) warga Dusun II Desa Sukarami Kecamatan Taba Penanjung, Benteng  membuat duka yang mendalam bagi keluarga, tetangga dan  kerabat dekat. Soalnya, mereka tak menyangka jika gadis belia yang hanya mengeyam bangku pendidikan hanya batas kelas 6 SD itu, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, seperti gantung diri tersebut. Namun, apa saja yang menjadi firasat atau tanda - tanda kepergian ABG  cantik itu, berikut laporannya.

                                                                                                                                      

NOVRIYANTO, Taba Penanjung.                                                                                                                                       

Rasa duka yang mendalam masih  dirasakan oleh kedua orang tua (alm) Desmiyati yaitu  pasangan  Suganda (56) dan Wahya (50). Begitu melihat bendera kuning yang terletak didepan kediamannya. Namun, detik - detik sebelum kepergian ABG itu untuk selama - lamanya,  ternyata pihak  keluarga sudah merasakan firasat  atau tanda dari buah hatinya.

Anak kelima dari enam bersaudara itu meninggalkan keluarga selama - lamanya. Firasat itu, akhir - akhir ini sebelum korban ditemukan tewas tergantung di dalam pintu bagian dapur rumahnya,   seperti korban yang sering melamun sendirian dan selalu mengurung diri sendirian di kamar.

Padahal, korban tidak ada memiliki masalah apa - apa baik dengan keluargan maupun dengan tetangganya.

Sehingga, dugaan jika korban nekat untuk menghabisi hidupnya dengan cara tragis itu, dikarenakan persoalann cinta semakin jelas. \" Tanda - tanda yang kami rasakan sebelum kami mendapatkan kabar jika anak kami ini telah meninggal, seperti sering melamun sendirian dan mengurung diri didalam kamar.

Namun, sebelumnya hal itu tidak pernah dilakukan,\" ujar orang tua korban, Suganda (56) saat ditemui di kediamannya, kemarin.

Menurut cerita teman dekat korban, Santi (14), korban juga sempat curhat dengan dirinya beberapa hari sebelumnya, terkait jika seorang laki - laki yang menjadi teman dekat korban sudah jarang menghubungi dan memperhatikan dirinya.

Sesungguhnya, korban merasa selalu ingin dekat dan membutuhkan perhatian dari laki - laki yang merupakan pacarnya tersebut. Sehingga, timbul perasaan kecewa dan  sakit hati dalam mengarungi roman percintaan tersebut. Bahkan, hal itu disampaikan oleh korban kepada teman - teman dekatnya secara berulang - ulang kali.

Namun, hal itu bukan disangka oleh teman dekatnya jika korban akan melakukan hal seperti ini. \" Dia (korban) pernah curhat dengan kami soal pacarnya yang sudah jarang menghubunginya. Namun, kami tidak menyangka jika Des (panggilan korban) akan melakukan hal seperti ini,\" terangnya.

Sementara itu, kemarin sore jasad korban sudah dikebumikan di TPU desa setempat. Pihak keluarga sudah mencoba untuk menerima kepergian korban untuk selama - lamanya tersebut. Hanya saja, pihak keluarga meminta agar teman - teman dekatnya untuk memaafkan jika ada kesalahan korban semasa hidupnya.

\" Jika korban ini ada salah selama ini, baik kepada para tetangga maupun kerabatnya, kami meminta maaf dan bagi ada hutang pitung yang belum lunas maka kami selaku pihak keluarga yang akan membayarnya,\" tandas kakak korban, Zul kemarin. (**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: