Bea Cukai Dorong UMKM Ekspor Produk

Bea Cukai Dorong  UMKM Ekspor Produk

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Melemahnya nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini cukup memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya pada satu-dua sektor saja, tetapi hampir di seluruh sektor perekonomian menerima dampaknya.

Setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata masih ada sektor yang bertahan, bahkan hampir tidak terpengaruh yaitu sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk itu, Bea Cukai Bengkulu mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Bengkulu untuk dapat melakukan ekspor ke luar negeri.

\"Potensi UMKM di Bengkulu cukup besar, kami ingin pelaku IKM bisa melakukan ekspor langsung dari Bengkulu ke mancanegara,\" kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Bengkulu, Indriya Karyadi dalam Sosialisasi Pos Ekspor di kantor Bea Cukai Bengkulu, Kamis (13/9).

Dukungan terhadap ekspor tersebut, mengingat potensi UMKM telah terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi saat krisis terjadi. Bahkan, keberadaan UMKM di Indonesia mampu menyerap hingga mencapai 97 persen dari seluruh tenaga kerja di Indonesia.

Namun disayangkan, perusahaan besar dan asing yang hanya menyerap 3 persen justru menguasai hampir separuh Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sebesar 43 persen.

\"Bayangkan, dari hanya 3 persen itu, 60 persennya adalah perusahaan asing. Apabila mereka hengkang dari Indonesia, perekonomian Indonesia dengan mudah akan kembali drop. Beranjak dari hal tersebut, perlu kesadaran untuk membangun pondasi dari UMKM, karena kenyataannya banyak di negara-negara lain UMKM yang lebih maju daripada perusahaan asing,\" terang Indriya.

Meski begitu, beberapa sektor di Bengkulu saat ini telah melakukan ekspor ke beberapa negara dengan komoditas unggulan seperti pasir besi, cangkang sawit, olahan kayu karet, dan batu bara. Akan tetapi, sangat sedikit dari pelaku UMKM yang melakukan ekspor ke luar negeri. Bahkan, beberapa komoditas asli Bengkulu banyak diekspor melalui provinsi lain.

\"Kami berharap, komoditas asli Bengkulu bisa diekspor langsung dari Bengkulu tidak melewati provinsi lainnya,\" tegas Indriya.

Untuk itu, KPPBC Tipe Madya Pabean C Bengkulu pada Oktober 2019 mendatang akan melakukan MoU dengan Kantor Pos Bengkulu sebagai exit point yang menangani kegiatan ekspor di Bengkulu. Selama ini, beberapa exit point seperti Bandara Fatmawati dan Pelabuhan Pulau Baai belum sanggup melakukan ekspor secara langsung, mengingat status bandara belum Internasional dan permasalahan pendangkalan yang kerap terjadi di Pelabuhan Pulau Baai.

\"Solusi untuk mengatasi permasalahan ekspor di Bengkulu adalah melakukan ekspor melalui kantor Pos. Selain prosesnya mudah, biaya pengiriman barang ke luar negeri juga murah,\" jelas Indriya.

Sementara itu, Manager Logistik Pos Bengkulu, Ugik mengaku, saat ini pihaknya telah melayani ekspor dengan layanan unggulannya Pos Ekspor. Layanan ini merupakan produk paket pos internasional yang menjangkau 227 negara dengan tarif kompetitif dan fasilitas “pick up sevice”.

Untuk layanan ini, PT Pos melayani paket pos dengan berat maksimal 1.000 Kg dengan waktu tempuh pengiriman 4 hingga 8 hari. Selain itu, jika barang kiriman rusak atau hilang, PT Pos juga akan memberikan ganti rugi.

\"Ini keseriusan PT Pos terhadap kemajuan UMKM di Bengkulu, kami berharap ekspor di Bengkulu bisa tumbuh sehingga neraca perdagangan di Bengkulu selalu surflus,\" tutupnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, H Muslih SH mengatakan, pihaknya sangat mendukung UMKM di Bengkulu bisa menjangkau pasar yang lebih luas melalui ekspor. Hal tersebut dilakukan mengingat saat ini ada sekitar 200 ribu UMKM di Bengkulu memiliki potensi produk yang cukup baik untuk dilakukan ekspor.

\"Kami saat ini terus mendukung UMKM untuk mengarah ke sana (ekspor), untuk produk yang kami siapkan dan sangat baik saat ini adalah kopi Bengkulu, semoga kegiatan ekspor ini nantinya bisa segera direalisasikan oleh para pelaku UMKM di Bengkulu,\" tukas Muslih.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: